satunusantaranews, Jakarta – Karantina Pertanian Tanjung Priok telah melakukan sertifikasi sepuluh (10) ton jahe asal Jawa Barat (Jabar) kembali penuhi pasar ekspor di Pakistan. Pejabat Karantina Pertanian Tanjung Priok telah memastikan komoditas yang bernama ilmiah Zingiber officinale ini dalam keadaan sehat sebelum diberangkatkan.
“Kami telah melakukan pemeriksaan fisik dan kesehatan sehingga dapat dipastikan jahe tersebut bebas infestasi dan kontaminasi organisme pengganggu tumbuhan (OPT) serta telah memenuhi persyaratan fitosanitari otoritas karantina pertanian Pakistan,” ujar Hasrul, Kepala Karantina Pertanian Tanjung Priok (9/6).
Dari data pada sistem perkarantinaan, Indonesian Quarantine Full Automation System (IQFAST) Karantina Tanjung Priok menunjukkan di tahun 2020 pihak telah memfasilitasi ekspor sebanyak 21 kali ke berbagai negara seperti Asia, Amerika dan Eropa dengan total volume sebanyak 42,5 ton dan nilai ekonomi mencapai 2,3 miliar rupiah.
Sementara hingga pertengahan tahun 2021, Karantina Pertanian Tanjung Priok telah memastikan kesehatan 10,2 ton produk jahe yang diekspor dalam tujuh kali pengiriman ekspor dengan capaian nilai ekonomi sebesar 323 juta rupiah.
Komoditas rempah ini berasal dari sepuluh daerah di tanah air selain dari Jabar, daerah sentra komoditas ini berada di pulau Sumatera dan Sulawesi.
Secara terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Bambang menyebutkan pihaknya terus mendorong upaya peningkatan ekspor pertanian yang menjadi tugas strategisnya. Selain mengakselerasi fasilitasi ekspor, kami pun melakukan sinergistas dengan entitas terkait. Untuk ekspor tidak boleh lambat, dan tentunya harus memenuhi persyaratan negara tujuan agar tinggi keberterimaannya.
Dengan program gerakan tiga kali lipat ekspor pertanian atau Gratieks yang digagas oleh Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, red), Barantan selaku koordinator tim gugus tugas fokus pada pencapaian target yang telah ditetapkan.
Dari rilis data BPS untuk kinerja ekspor sektor pertanian kumulatif selama Januari – April tahun 2021 menunjukan angka peningkatan sebesar 15,75 persen dibandingkan periode sama di tahun 2020 atau (YoY). Komitmen seluruh pemangku kepentingan menjadi modal dalam pencapaian positif ini. Bersama kita kawal agar sektor pertanian mampu menjadi bagian dari pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19 yang masih terus berlangsung, pungkas Bambang.
Leave a Comment