Pariwisata

11 Kepala Daerah Bahas Pengembangan Sektor Parekraf

satunusantaranews, Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, kembali mengundang sejumlah kepala daerah untuk mendengar berbagai program serta kendala yang dihadapi di wilayah masing-masing dalam pengembangan sektor parekraf.

 

Pertemuan ini merupakan yang ketiga kalinya. Tujuannya agar Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dapat bersinergi untuk menggeliatkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang melemah akibat pandemi COVID-19. Sebanyak 11 Bupati menghadiri pertemuan yang bertajuk “KolaborAksi Menparekraf dengan Bupati”, di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta (24/3).

 

Bupati yang hadir diantaranya, Bupati Malang M. Sanusi, Bupati Bener Meriah Abuya Sarkawi, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, Bupati Cilacap Tato Suwarto Pamuji, Bupati Way Kanan Raden Adipati Surya, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir, Bupati Kendal Dico M. Ganinduto, Bupati Aceh Tamiang Mursil, Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar, dan Bupati Lima Puluh Kota Safaruddin Datuak Bandaro Rajo.

 

“Saya mengucapkan terima kasih atas kehadiran para Bupati. Tujuan kami adalah memperkuat kolaboraksi, karena kami melihat bahwa audinesi adalah bagian dari tradisi untuk memperkuat kerja sama. Dengan hadirnya 11 kabupaten di sini kita bisa belajar best practice dan saling mendukung,” ujar Menparekraf.

 

Dalam pertemuan ini, Menparekraf didampingi oleh Deputi Bidang Sumber Daya Kelembagaan Kemenparekraf/ Baparekraf Wisnu Bawa Tarunajaya, Direktur Pengembangan Destinasi Regional I Kemenparekraf Oni Yulfian, Direktur Pemasaran Regional I Kemenparekraf Vinsensius Jemadu, Sekretaris Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf Edy Wardoyo, dan Direktur Promosi Wisata Minat Khusus Kemenparekraf Adella Raung.

 

“Saya terinspirasi dari program sister city, dimana kota-kota di dunia dikumpulkan untuk saling belajar dari tiap potensi yang ada di daerah masing-masing. Semoga saja di Kemenparekraf juga bisa menghadirkan sister kabupaten,” katanya.

 

Para Bupati berkesempatan untuk memaparkan berbagai program unggulan pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah masing-masing. Mulai dari segi atraksi wisata yang dihadirkan, amenitas, serta aksesibilitasnya.

 

Secara umum para kepala daerah berharap Menparekraf dapat memberikan bantuan untuk meningkatkan kompetensi SDM bagi para pelaku usaha, pendampingan untuk desa wisata, pelaksanaan event, serta dukungan promosi dan pemasarannya.

 

Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, misalnya menjelaskan bahwa pihaknya sudah mencanangkan 15 desa wisata di Kabupaten Purbalingga dan dalam waktu dekat jumlah tersebut akan ditambahkan lagi menjadi 36 desa wisata. “Mohon bimbingan Kemenparekraf, untuk bagaimana ke depan bisa mendampingi desa wisata yang nantinya harapan kami, bisa menjadi trigger pariwisata serta mendorong potensi pariwisata di Purbalingga,” ujarnya.

Adapun, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir, menuturkan dalam pengembangan sektor pariwisata, pihaknya telah membuat sebuah tur virtual 360 derajat melalui scan barcode yang telah disediakan. Tur virtual ini mengedepankan storytelling di tiap destinasi. Dengan adanya tur virtual ini diharapkan dapat memberikan satu kemudahan bagi wisatawan dalam mengakses informasi.

 

Menanggapi hal tersebut, Menparekraf Sandiaga memberikan beberapa arahan. Pertama, tiap kepala daerah diharapkan dapat membuat narasi yang positif dan menunjukkan nilai-nilai optimisme bahwa sektor pariwisata akan bangkit kembali.

 

“Karena sudah satu tahun kita semua menghadapi pandemi. Jadi, saya titip pesan alangkah indahnya, alangkah eloknya kalau para Bupati menyampaikan narasi-narasi yang positif dan optimisme. Sehingga, memberikan semangat dan motivasi bahwa pariwisata akan bangkit, ekonomi kreatif akan pulih,” ujarnya.

 

Kedua, Menparekraf menjelaskan desa wisata merupakan program unggulan Kementerian Parekraf/ Baparekraf ke depan. Untuk itu, Kepala Daerah diharapkan dapat meningkatkan kompetensi SDM serta mengidentifikasi berbagai potensi yang ada. Supaya bisa beralih dari desa rintisan menjadi desa wisata mandiri.

 

Sesuai RPJMN 2020 – 2024, Kemenparekraf/Baparekraf menargetkan sebanyak 244 desa wisata tersertifikasi menjadi desa wisata mandiri hingga 2024. Dari 244 desa wisata, sebanyak 150 desa wisata berada di 5 Destinasi Super Prioritas dan akan diperluas.

“Desa wisata ini program andalan kita, program unggulan kita. Jadi, mohon para Bupati fokus untuk melakukan scaling up dari desa rintisan menjadi desa mandiri. Karena ini yang disebut sebagai rural tourism yang akan menjadi prioritas kita ke depan, yaitu pariwisata berkualitas dan berkelanjutan. Dan ini memberdayakan masyarakat, jadi pariwisata bukan hanya milik kelas menengah atas, tapi pariwisata milik semua,” kata Sandiaga.

 

Ia juga mendorong Kepala Daerah untuk beradaptasi dengan digitalisasi, sehingga dapat menghasilkan produk wisata berbasis teknologi digital seperti yang disampaikan Bupati Sumedang.

 

Artikel Lainnya: Menparekraf Apresiasi Penyelenggaraan GOTF

 

“Terakhir, saya sampaikan bahwa Kemenparekraf menyatakan dengan tegas akan berkoordinasi untuk memulihkan sektor pariwisata dan membangkitkan ekonomi kreatif. Karena bangkitnya pariwisata adalah pulihnya ekonomi bangsa,” tegas Menteri Parekraf.

Leave a Comment
Share
Published by
Dini SNN