satunusantaranews, Surabaya – Karantina Pertanian Surabaya melakukan sertifikasi ekspor manggis sebanyak 20 ton senilai 600 juta rupiah tujuan China. Sebelumnya, serangkaian pemeriksaan karantina dilakukan Pejabat Karantina Pertanian Surabaya di Wilayah Kerja Banyuwangi (2/10).
Sebelum diekspor manggis dibersihkan dengan air mengalir, kemudian satu-persatu buah yang telah cuci tadi, dilakukan penyemprotan udara menggunakan kompresor untuk membersihkan dari kotoran dan debu. Tahapan ini juga berfungsi untuk menghilangkan semut dan kutu putih di kelopak buah.
“Setelah proses pembersihan selesai, manggis akan disortir kemudian diberi label dan terakhir manggis dikemas menggunakan kotak kemas khusus berventilasi yang dilapisi kertas,” ujar Anis Sri Wahyuni Pejabat Karantina Surabaya. Anis menambahkan manggis ini akan diberangkatkan melalui Pelabuhan Tanjung Perak dan dimuat menggunakan empat kontainer pendingin dengan ukuran 40 kaki.
Di tempat terpisah Kepala Karantina Pertanian Surabaya, Musyaffak Fauzi menjelaskan bahwa, persyaratan ekspor manggis ke China sangat ketat, beberapa persyaratan harus terpenuhi termasuk sertifikasi rumah kemas. Dan ekspor kali ini berkat kerja keras dan upaya petani, kelompok tani dan pemilik rumah kemas sehingga protokol ekspor dapat dipenuhi dan pelayanan pemeriksaan karantina semakin efektif.
Diharapkan, melalui program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian (Gratieks) dapat mendorong komoditas pertanian unggulan milik Jawa Timur (Jatim) khususnya yang berada di wilayah layanan Karantina Pertanian Surabaya.”Kami akan terus memfasilitasi ekspor produk – produk unggulan dari Jatim,” tambah Musyaffak.
Leave a Comment