Hukum dan Peristiwa

26 Mei GBT Super Blood Moon, Hanya Terjadi 195 Tahun Sekali

satunusantaranews, Makassar – Masyarakat Indonesia kembali akan menyaksikan Gerhana Bulan Total (GBT) atau Super Blood Moon, 26 Mei 2021 nanti. Demikian dijelaskan R Jamroni, Staf Observatorium Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah IV Makassar (25/5).

 

Masyarakat dapat menyaksikan gerhana bulan ini secara langsung tanpa bantuan alat optik. Fenomena ini cukup spesial karena bertepatan dengan Hari Raya Waisak tahun 2565. Terjadinya gerhana bulan bertepatan dengan Hari Raya Waisak ini hanya terjadi setiap 195 tahun sekali. Sementara, fenomena gerhana bulan sendiri terjadi dua kali dalam setahun.

 

Dijelaskannya bahwa Blood Moon hanya terjadi saat fase bulan penuh dan mengalami Gerhana Bulan Total (GBT) di mana bumi bergerak di antara bulan dan matahari dan berada pada posisi garis lurus, ungkap Jamroni.

 

Saat awal gerhana, bulan akan tampak lebih besar dan cerah. Karena bulan berada pada posisi paling dekat dengan bumi. Fenomena ini adalah Supermoon. Kemudian, bulan akan tampak merah, seperti tembaga karena atmosfer bumi membiaskan cahaya matahari. Fenomena bulan memerah saat gerhana total disebut sebagai Blood Moon.

 

Jadi  Super Blood Moon akibat dari gelombang cahaya panjang yang datang dari bumi inilah yang membuat bulan tampak merah, bebernya. Dengan demikian bulan bisa jadi lebih merah jika atmosfer bumi memiliki lebih banyak polusi udara, tutupan awan, atau ketebalan partikel.

 

Proses GBT dimulai dengan gerhana penumbra yang dimulai pukul 15:46:37 WIB dan kontak akhir penumbra yang mengakhiri proses gerhana pada 20:51:16 WIB atau selama 3 jam 7 menit, tutup Jamroni.

Leave a Comment
Share
Published by
Dini SNN