Kampung Adat Prai Ijing, Kearifan Lokal yang Terjaga

satunusantaranews, Sumba NTT - Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu pulau di Indonesia yang terkenal dengan keindahan bentangan alamnya yang begitu mempesona. Selain itu, Sumba juga memiliki daya tarik keragaman adat dan budayanya yang masih begitu kental.

Terlihat pada berbagai kampung adat yang tersebar di wilayah di Sumba. Jika memiliki cukup waktu kunjungilah masing-masing kampung adat tersebut. Seperti Kampung Adat Prai Ijing di Sumba Barat, wajib dikunjungi.

Kampung Adat Prai Ijing, Kearifan Lokal yang Terjaga

Berjarak 3 km dari pusat kota Waikabubak, atau 43 km (kurang lebih 1 jam perjalanan) dari Karantina Pertanian Kupang, Wilayah kerja Bandara Tambolaka. Memasuki kawasan kampung adat ini hanya dikenai tiket sebesar 10 ribu (jika belum berubah).

Ciri khas kampung ini adalah rumah adat yang tersusun rapi memanjang, yang terbelah jalan di tengahnya. Selain dapat meminta peta untuk memudahkan menelusuri kampung ini.

Disarankan sebelum masuk, sebaiknya naik dulu ke teras pandang, yaitu tempat tinggi yang memungkinkan kita memotret keindahan kampung secara keseluruhan. Jangan lupa berfoto di sini dengan properti kain Sumba ya.

Kampung ini bukan sengaja dibuat untuk wisata Wisata lho. Kampung ini benar-benar dihuni penduduk dengan segala aktifitasnya. Kita akan disambut hangat warga dengan kegiatan sehari-hari, dari menenun kain, menganyam kerajinan dari daun pandan, menjemur hasil bumi di halaman, bahkan ikut bermain bersama anak-anak di teras rumahnya.

Kampung Adat Prai Ijing, Kearifan Lokal yang Terjaga

Teras beberapa rumah berhias tengkorak kepala kerbau bertanduk panjang, serta bergelantungan kain tenun yang dapat kita beli. Bangunan rumah adatnya menjulang tinggi beratap alang-alang kering, seperti pada umumnya rumah adat di Sumba.

Rumah tersebut terdiri dari tiga bagian, bagian dasar atau kolong sebagai kandang ternak, bagian tengah untuk tempat tinggal, dan bagian paling atas, yakni ruang di bawah atapnya itu, untuk menyimpan bahan makanan. Di halaman terdapat batu-batu menhir pemujaan, serta batu kubur. SobatQ bebas berfoto ria namun jangan sembarangan menyentuh atau menginjak batu-batu tersebut.

Kampung Adat Prai Ijing, Kearifan Lokal yang Terjaga

Lengkapi perjalanan wisatamu dengan mengunjungi Air Terjun Lapopu yang hanya berjarak 18 km atau membutuhkan waktu sekitar setengah jam perjalanan dari kampung ini.

Wisata Kampung Adat Prai Ijing sebuah budaya yang terus bertahan. Meski mulai digerus zaman, penduduk di sana tetap menjalani hidup dengan penuh kearifan. Mereka mulai terbuka dengan kedatangan pengunjung, namun tetap bangga dengan budaya yang mereka tanamkan.

Baca Juga