Penanggulangan Pandemi Menjadi Parameter Performa Sebuah Negara
satunusantaranews, Jakarta - Dalam percaturan dunia dan hubungan internasional, kemajuan ekonomi sebuah negara menjadi salah satu parameter utama performa dan eksistensi sebuah negara. Namun, semenjak pandemi melanda seluruh dunia, selain kemajuan ekonomi, penanggulangan pandemi Covid-19 di juga menjadi faktor dominan posisi sebuah negara di dunia.
Anggota DPD RI Fahira Idris mengungkapkan bahwa kini citra dan reputasi sebuah negara sangat ditentukan dan dinilai dari kemampuan Pemerintahnya mengendalikan pandemi. Negara yang mempunyai efektivitas yang baik dalam mengendalikan pandemi akan dinilai sebagai negara yang punya visi jelas karena menjadikan sains sebagai dasar kebijakan atau strategi.
Selain itu, negara yang saat ini dinilai berhasil mengendalikan laju penyebaran Covid-19 menjadikan faktor kesehatan sebagai sumbu utama semua kebijakan, bukan ekonomi apalagi politik.
Pandemi yang sudah berlangsung lebih dari setahun ini mengubah paradigma dunia internasional dan warga dunia dalam menilai sebuah negara. Jika dulu ekonomi dan kondisi sosial politik menjadi salah satu faktor dominan eksistensi sebuah negara di dunia, kini tidak lagi.
"Kini penanggulangan pandemi juga menjadi parameter performa sebuah negara. Kini percakapan warga dunia bukan lagi hanya soal sejauh mana pertumbuhan ekonomi sebuah negara, tetapi sejauh mana negara tersebut mampu mengendalikan penyebaran Covid-19,” jelas Fahira Idris (30/7).
Akibat pandemi yang masih terus berlarut-larut di banyak negara di dunia, pertumbuhan ekonomi di negara tersebut juga mengalami gangguan bahkan kemunduran. Bahkan di beberapa negara, pandemi ini memunculkan konflik dan keresahan sosial bahkan kerusuhan.
Artinya, selama sebuah negara belum bisa mengendalikan pandemi maka selama itu juga akan terjadi kemandekan ekonomi dan membuka celah terjadinya keresahan sosial. Strategi sebagian besar negara di dunia yang saat ini relatif sudah mampu mengendalikan pandemi adalah di awal mereka berinvestasi besar (mengerahkan anggaran dan semua sumber daya) pada bidang kesehatan dan penguatan jaringan sosial masyarakat (stimulus ekonomi dan bantuan sosial).
Semua lapisan masyarakat yang pencarian ekonominya terganggu akibat pembatasan dipastikan mendapatkan bantuan yang layak agar bisa bertahan. Pemerintah pun lebih fokus melakukan langkah-langkah pengendalian pandemi.
Memang anggaran negara yang dihabiskan negara-negara tersebut besar, tetapi ini adalah pilihan rasional dan lebih efektif serta ongkos ekonomi dan sosialnya lebih kecil dibanding jika pandemi terus berlarut.
Bagi negara-negara yang saat ini relatif pandeminya sudah terkendali, paradigmanya adalah semakin cepat pandemi dikendalikan, semakin cepat ekonomi pulih dan semua potensi masalah akan cepat sirna sehingga masyarakatnya bisa menata kembali kehidupannya, pungkas Senator Jakarta ini.
Komentar