Ini Dia Sejarah Halloween yang Harus Kalian Tahu… Ada Apa Ya?
satunusantaranews, Jakarta - Trick Or Treats!! Ok ... SNReaders sebentar lagi Halloween nih.. sudah siap baju seram untuk di upload ke social media kalian gak? Eits, tapi tunggu dulu sebelum cari ouitfit yang bagus untuk tahun ini, sambil simak sejarah Halloween yuk!
Walau Halloween menjadi salah satu perayaan wajib di berbagai belahan dunia, khususnya Eropa dan Amerika. Namun, kebanyakan masyarakat Asia, khususnya Indonesia, umumnya hanya mengetahui Halloween secara general.
Yup, kebanyakan kamu cuma tau perayaan Halloween identik dengan menggunakan kostum seram untuk acara seru-seruan. Padahal dibalik itu ada arti khusus dari fakta dan sejarah hallowen sendiri loh SNReaders.
Balik ke 2.000 tahun kebelakang, disitu lah sejarah awal Halloween dimulai. Berawal dari acara festival Celtic pra-Kristen yang diadakan sekitar 1 November yang disebut Samhain (baca: “sah-win”), yang berarti “akhir musim panas” dalam bahasa Gaelic.
Samhain diduga sebagai perayaan warga untuk selebrasi pertemuan tahunan pada akhir tahun panen. Saat itu warga mengumpulkan makanan untuk musim dingin dan membawa hewan kembali dari padang rumput. Tak hanya itu, kaum ini juga percaya jika pada hari ini mereka bisa berkomunikasi dengan orang yang sudah tiada atau meninggal. Ada kepercayaan bahwa Samhain adalah hari ketika roh orang yang sudah meninggal akan menyeberang ke dunia lain. Waduh serem juga ya ternyata.
Selain itu, mereka juga percaya bahwa pada 31 Oktober adalah pembatas dunia akhirat dan dunia biasa terbuka. Sehingga sewaktu merayakan festival, mereka merayakan api unggun untuk membakar tulang hewan yang disembelih sambil mengenakan kostum dan topeng untuk berpura-pura sebagai arwah jahat atau berusaha berdamai dengan mereka.
Funfact SNReaders, nama Halloween sendiri didapat dari istilah “All Hallow’s Eve”, sebagai perkembangan setelah masuknya bangsa Roma, yang menjadikan Festival Samhain sebagai hari peringatan bagi orang-orang suci yang telah meninggal.
Rasanya hampir semua dekorasi Halloween dilekatkan dengan warna oranye dan hitam. Hal ini kembali terkait dengan asal mula perayaan Halloween sebagai festival penutup panen. Oranye adalah nuansa musim gugur, yang tidak hanya direpresentasikan lewat warna daun layu, tetapi juga buah labu yang sudah matang. Selain itu, oranye juga menandakan kekuatan, daya tahan, dan keberanian di budaya orang Celtic yang dikaitkan dengan persiapan menghadapi musim dingin.
Nah setelah oranye, hitam ikut mendominasi Halloween sebagai lambang untuk memperingati orang meninggal. Kematian biasanya dikaitkan dengan kegelapan dan tidak adanya cahaya ditandai dengan warna hitam, yang kemudian di era modern ini dilambangkan lewat kucing hitam, penyihir bertopi tinggi, sapu, dan laba-laba.
Mirip lomba makan kerupuk saat peringatan 17 Agustus, pada ajang snap apple, peserta akan memakan apel yang digantungkan pada tali. Nah ini dia salah satu kegiatan yang biasa dilakukan orang luar saat Halloween. Apel tersebut ditancapkan pada tonggak yang di atasnya dinyalakan sebuah lilin. Siapa yang berhasil menggigitnya menang.
Berbagai takhayul pun muncul. Konon katanya, mereka yang berhasil menggigit pertama kali berarti akan segera menikah. Kemudian, para wanita biasanya akan membuang kulit apel, berharap kulitnya akan membentuk inisial nama jodohnya.
SNReaders ternyata, salah satu kegiatan di festival Halloween dan Samhain ini dapat ditelusuri dari kebudayaan Romawi Kuno yang menduduki wilayah kaum Kelt sejak 43 Masehi loohh... Kalau menurut kalender Katolik 2 November adalah Hari Raya Arwah, maka menurut mitologi Romawi Kuno, tanggal tersebut adalah hari raya dewi kesuburan dan buah, Pomona, yang disimbolkan dengan memakan buah apel.
Jadi gimana nih SNReaders, seru kan sejarah dibalik misteri hari menyeramkan ini…
Komentar