Anak Kecil Mana Sih yang Tidak Penasaran Dengan Dinosaurus
satunusantaranews, Jakarta - Haiii ... SNReaders kalian pasti sering menemukan anak kecil bermain-mainan dinosaurus. Anak kecil mana sih, yang tidak kagum dan penasaran jika membahas dinosaurus? Mereka biasanya akan terkesima begitu melihat gambar atau film bertema dinosaurus, serta mengagumi setiap bentuk dan detailnya. Bagi balita, dinosaurus merupakan sesuatu yang besar, menakutkan, namun sangat menyenangkan untuk dibahas.
Menurut ketua Komite Akademi Pediatrik Amerika Serikat, dr. Arthur Lavin, anak-anak cenderung suka dengan mainan dinosaurus sejak masih kecil. Namun, tidak semua anak-anak yang menyukainya akan tumbuh menjadi seorang paleontologi. Pada saat usia 3-4 tahun anak-anak melalui fase hyperfixation atau yang juga disebut dengan bermain dengan imajinasi. Di fase ini, anak-anak sangat menyukai hal-hal yang berhubungan dengan peri, monster atau mahluk lainnya.
Nah ketika mereka memasuki usia 18 bulan hingga 3 tahun, anak-anak mulai menyadari dirinya tapi masih bingung dengan sekelilingnya. "Itulah yang kami sebut dengan masa-masa terrible two, karena mereka tahu apa yang mereka mau tapi mereka tidak yakin bagaimana mendapatkannya," ujar Lavin menjelaskan. Lanjut pada saat mereka memasuki usia tiga tahun, mereka mulai bisa merasakan hal-hal di sekelilingnya dan ingin mencobanya. Di sini anak-anak mulai memahami konsep tentang dirinya dan membangun dunia dalam imajinasinya.
Figur Dinosaurus cocok dengan dunia imajinasi karena mereka tidak hidup di masa sekarang. Mereka tergolong sebagai makhluk peri dan unicorn. Anak-anak dengan ketertarikan yang tinggi terhadap hewan yang sudah punah akan dengan mudah mengingat ulang nama-nama yang sulit.
Hal itu dikarenakan otak anak di usia 3-4 tahun sedang mengalami masa perkembangan. Di usia itu anak-anak sedang mengembangkan kemampuan bahasa dan belajar kata baru setiap harinya. Maka dari itu anak-anak lebih mudah mengingat nama-nama dibandingkan orang dewasa. Saat menginjak usia 5-6 tahun, ketertarikan anak terhadap dinosaurus mulai berkurang. Hal itu dikarenakan anak-anak di usia tersebut mulai mengembangkan kemampuan sosial dan gemar berinteraksi dengan anak-anak lainnya.
Namun kalau kata ahli palaeontologi, Matt Bonnan, “Dinosaurs put our place in the world into perspective.” Mengenalkan anak dengan dinosaurus secara tidak langsung juga dapat mengajarkan mereka berpikir: kenapa spesies tersebut kini punah? Bagaimana sebelumnya cara mereka beradaptasi di Bumi?
Segala ketertarikan mengenai dinosaurus membantu anak mempunyai gambaran waktu yang berlaku di dunia–bahwa ada masanya sebuah spesies tertentu hidup dan punah. Dengan begitu, Si Kecil jadi lebih menghargai masa kini, masa di mana mereka hidup.
Komentar