Vitamin D yang Mampu Perangi Corona, Masa Sih? Yuk Kita Cek Faktanya
satunusantaranews, Jakarta - Saat awal pandemi Covid-19, para ilmuwan dan ahli mempelajari manfaat vitamin D untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Kemudian pada September 2020, dokter dan pakar imunologi asal Amerika, Anthony Fauci mengatakan vitamin D membantu mencegah tubuh terinfeksi Covid-19. Ia juga merekomendasikan orang-orang untuk mendapatkan asupan vitamin D.
Taukah SNReaders jika 80% orang yang di rawat di rumah sakit akibat Covid 19 ternyata terdefisiensi Vitamin D. Tak hanya mereka yang terkena saja kita juga harus memeriksakan Vitamin D untuk mengetahui kadar vitamin D dalam tubuh kita, Vitamin D berhubungan dengan imunitas yang memproteksi saluran pernafasan kita. Oleh karena itu pentingnya pemeriksaan Vitamin D dilakukan supaya konsumsi vitamin D dapat di lakukan dengan sesuai kebutuhan.
Professor Teknik Biomedis dan Kedokteran dari Northwestern University, Chicago Vadim Backman mengatakan, "Penelitian-penelitian ini mendukung pemikiran bahwa vitamin D bisa jadi membantu melawan komplikasi COVID-19." Backman sendiri melakukan penelitian, tentang hubungan antara defisiensi vitamin D dengan perbedaan tingkat kematian di beberapa negara.
Dalam beberapa penelitian terbaru, terdapat indikasi bahwa:
- Lebih dari 80% dari 200 pasien COVID-19 yang dirawat, memiliki kekurangan vitamin D. Pasien yang tubuhnya kekurangan vitamin jenis ini juga mempunyai tanda-tanda inflamasi lebih tinggi dalam darah.
- Beberapa ilmuwan asal Spanyol meneliti bagaimana vitamin D yang diresepkan dokter dapat berimbas pada pasien COVID-19. Dari 50 orang pasien, hanya satu yang membutuhkan perawatan ICU dan tidak ada satu pun yang meninggal. Dan di antara 26 pasien yang tidak mendapat resep vitamin tersebut, 13 di antaranya harus dirawat di ICU dan dua dari mereka meninggal.
- Sejumlah ilmuwan Amerika Serikat meneliti sampel darah 235 pasien COVID-19 yang dirawat . Pasien yang punya kandungan vitamin D yang cukup dalam tubuhnya, lebih berkemungkinan kecil untuk tidak sadarkan diri dan meninggal karena COVID-19.
Nah SBReaders penting untuk kita terus mengkonsumsi makanan ber vitamin D. Mimin mengumpulkan beberapa sumber mengenai berbagai makanan mengandung vitamin D. Di antaranya adalah salmon, sarden, kuning telur, udang, dan beberapa produk makanan yang telah difortifikasi seperti susu, sereal, yoghurt, dan jus jeruk.
Maka dapat disimpulkan bahwa jumlah vitamin D yang cukup bisa membantu pasien COVID-19, terkait dengan fungsinya yang melindungi terhadap infeksi pernapasan. Akan tetapi, kini masih belum diketahui apakah mengkonsumsi suplemen vitamin D dapat mengurangi risiko terkena COVID-19 akibat tertular virus corona.
Komentar