Selamat Hari Pahlawan Nasional!! Sudah Cek Google Doodle Belum?

Selamat Hari Pahlawan Nasional!! Sudah Cek Google Doodle Belum?
Selamat Hari Pahlawan Nasional!! Sudah Cek Google Doodle Belum?

satunusantaranews, Jakarta - Selamat hari pahlawan nasional!! SNReaders kalian ada yang sudah cek google doodle hari ini belum? Kalau belum check deh, kalian bakal disuguhi pria berdasi membawa biola di tangannya. Yup, betul sekali karakter doodle yang diilustrasikan oleh seniman Ykha Amelz ini sebenarnya adalah Ismail Marzuki.

Ayo kenapa coba di hari pahlawan nasional ini google doodle menampilkan sosok Ismail Marzuki? Apa sih kira-kira yang membuat Komposer ini terpilih menjadi google doodle?

Ismail Marzuki sendiri adalah seorang Komposer Indonesia, yang lagu-lagu patriotiknya menjadikannya sebagai pahlawan nasional selama gerakan kemerdekaan Indonesia.

Pemerintah Indonesia menghormati warisan Ismail Marzuki dengan peresmian Pusat Seni Jakarta - Taman Ismail Marzuki (TIM) pada 10 November 1968. SNReaders, TIM sendiri berfungsi sebagai pusat pelestarian warisan budaya Indonesia dan inovasi kreatif dalam seni rupa, musik, teater, tari, dan film.

Anyway, kalian pada kepo gak sih sama kisah pahlawan nasional satu ini?? Jadi beliau ini lahir dan besar dari keluarga Betawi dengan nama lengkap Ismail bin Marzuki, ayahnya bernama Marzuki. Namun, Tiga bulan setelah sang maestro dilahirkan, ibunya kemudian meninggal dunia.

Pada usia 17 tahun, Ismail Marzuki memulai debutnya di bidang musik, ketika untuk pertama kalinya ia berhasil mengarang lagu berjudul "O Sarinah” pada tahun 1931. Ketertarikannya dalam bidang seni, membuatnya bergabung dalam perkumpulan orkes musik Lief Java sebagai pemain gitar, saxophone, dan harmonium pompa pada tahun 1936.

Pada tahun 1940, Ismail Marzuki kemudian menikah dengan wanita bernama Eulis Zuraidah, mojang Bandung yang menjadi primadona di klub musik di mana ia juga tergabung di dalamnya. Di masa penjajahan Jepang, Marzuki juga turut aktif dalam sebuah orkestra radio pada Hozo Kanri Keyku Radio Militer Jepang. Setelah masa penjajahan Jepang berakhir, Ismail Marzuki tetap meneruskan siaran musiknya di RRI.

Namun, ketika Belanda kembali menguasai RRI di tahun 1947, ia kemudian memutuskan untuk keluar dari RRI karena tidak mau bekerja sama dengan bangsa penjajah tersebut.Ia baru kembali bekerja di RRI setelah radio itu berhasil diambil alih, ia juga kemudian mendapat kehormatan menjadi pemimpin Orkes Studio Jakarta.

Pada saat itu, ia berhasil membuat lagu Pemilihan Umum dan diperdengarkan pertama kali dalam Pemilu 1955. Adapun, lagu ciptaan karya Ismail Marzuki yang paling populer yakni lagu berjudul "Rayuan Pulau Kelapa" yang ia gunakan sebagai lagu penutup akhir siaran oleh stasiun TVRI di masa pemerintahan Orde Baru.

Pada tahun 1968, ia kemudian mendapat anugerah penghormatan dengan dibukanya Taman Ismail Marzuki, sebuah taman dan pusat kebudayaan di Salemba, Jakarta Pusat.

Ismail Marzuki meninggal dunia pada 25 Mei 1958 di usia 44 tahun karena penyakit paru-paru yang dideritanya. Ia dimakamkan di Makam Ismail Marzuki di TPU Karet Bivak, Jakarta.

Penulis: Icha
Editor: Nawasanga

Baca Juga