Jumpa Stakeholder Galeri Nasional Indonesia Dihadiri Sekditjen Kebudayaan

Jumpa Stakeholder Galeri Nasional Indonesia Dihadiri Sekditjen Kebudayaan
Jumpa Stakeholder Galeri Nasional Indonesia Dihadiri Sekditjen Kebudayaan

satunusantaranews, Jakarta - Galeri Nasional Indonesia (GNI) menyelenggarakan Jumpa Stakeholder Galeri Nasional Indonesia (23/12) di Gedung Serbaguna Galeri Nasional Indonesia. Dihadiri Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Fitra Arda, serta perwakilan lembaga seni rupa, kurator, perupa, jurnalis, dan stakeholder GNI lainnya.

Sepanjang tahun 2021, GNI melakukan sejumlah penyesuaian dalam tata kelola manajemen yang memengaruhi berbagai kegiatan/program meliputi pameran, edukasi, publikasi, kemitraan, perawatan koleksi, sarana dan prasarana, serta Sumber Daya Manusia (SDM).

Penyesuaian ini termasuk di dalamnya adalah penyediaan fasilitas protokol kesehatan seperti tempat cuci tangan dan hand sanitizer, pengecekan suhu tubuh, dan QR code PeduliLindungi. Selain itu GNI juga menerapkan sistem registrasi daring melalui laman https://galnas-id.com, yang diikuti pembaharuan tata tertib kunjungan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Pada tahun ini GNI telah menyelenggarakan enam pameran temporer yang kesemuanya digelar dalam format daring di laman https://galnasonline.id. Pameran-pameran tersebut adalah: Pameran Seni Rupa Koleksi Nasional #3 “POROS”; Pameran Seni Rupa dalam Rangka Temu Karya Taman Budaya (TKTB) se-Indonesia XX “RESTART”; Pameran Seni Rupa Nusantara 2021 “Terra (In)Cognita”; “Zaman Peralihan” Pameran Lukisan Koleksi Galeri Nasional Indonesia dan Museum Seni Ketimuran, Moskow; Pameran Tunggal Setiawan Sabana “KITAB: Jagat Kertas Dalam Renungan”; dan Pameran Internasional Komunitas Lukis Cat Air Indonesia (KOLCAI) 2021 “Awaken”.

Yang paling keren dari keseluruhan pameran tersebut berhasil menampilkan 379 karya dari 308 seniman baik dalam maupun luar negeri, yang terdiri dari patung publik/monumen, relief, mural, patung, instalasi, seni grafis, fotografi, keramik, video art, dan seni media.

Selain pameran, GNI juga menjalankan program edukasi dan publikasi lho. Program ini biasanya mereka khususkan untuk pelajar, guru, perupa, komunitas seni, dan masyarakat luas.

Beberapa program edukasi yang diselenggarakan di tahun ini antara lain: Tur Virtual Pameran Tetap Koleksi GNI; Workshop Daring Woven Photographs GNI bersama Patriot Mukmin; Workshop Mengenal Seni Grafis; Lokakarya Kurasi Kurator Muda; dan rangkaian Bicara Rupa yang terdiri dari dua format, yakni diskusi daring dengan tema “Seri Sejarah Seni Rupa Modern Indonesia” dan format video yang menampilkan perbincangan dengan pelaku seni, yakni Ade Darmawan dan Heri Pemad.

Sementara untuk program publikasi, GNI menerbitkan Majalah GALERI edisi 34 dan 35, serta beberapa judul buku, yaitu “Kreativitas Anak Galeri Nasional Indonesia: Seri Maestro Seni Lukis Indonesia”, “Retrospeksi Nasjah Djamin”, dan “Seni Grafis Kenusantaraan: Kajian Koleksi Galeri Nasional Indonesia era 1950-an hingga 1970-an”.

GNI juga merilis Film Dokumenter Tokoh Seni Rupa Indonesia Heri Dono “Heridonology” yang akan ditayangkan di Indonesiana.TV pada awal tahun depan.

GNI juga melakukan perawatan koleksi dalam bentuk konservasi, yang pada tahun ini dilakukan terhadap 306 karya koleksi GNI, terdiri dari lukisan, patung, kriya, dan instalasi. Hal ini dilakukan secara rutin untuk memastikan karya koleksi GNI tetap terawat dan terpelihara dengan baik.

Menutup tahun 2021, GNI menerima penghargaan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi atas prestasinya sebagai unit kerja pelayanan berpredikat menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi (WBK).

Penghargaan ini merupakan pencapaian bersama antara GNI dengan seluruh stakeholder yang telah bekerja sama mendukung dan berupaya mendorong GNI menjadi lembaga dengan SDM yang akuntabel, bebas dari korupsi, dan dapat selalu memberikan pelayanan prima bagi publik.

Nah, untuk menyambut tahun yang akan datang GNI optimis dapat melanjutkan kinerja positif yang telah dilakukan dan terus melakukan pengembangan untuk kerja yang lebih baik. Pada 2022, GNI sudah mengagendakan kembali penyelenggaraan pameran temporer secara luring.

Pameran temporer yang sudah direncanakan di antaranya adalah: Pameran Seni Rupa Kontemporer Indonesia MANIFESTO VIII 2022; Pameran “Para Sekutu yang Tidak Bisa Berkata Tidak”; Pameran Tunggal Otty Widasari “Partisan”; Pameran Indonesian Women Artists #3 “Infusions in to Contemporary Art”; Pameran “Botanical Art for Friendship”; Pameran Tunggal Joko Kisworo “Ngelmu Begja”; Pameran Tunggal Seni Rupa Tulus Warsito “Dimensi-Dimensi”; Pameran Tunggal Patung Yusman “Pak Dirman: Indonesia 1949”; Pameran Tunggal Kokoh Nugroho “Solilokui”; Pameran Tunggal Dadang Christanto “Menunggu Kereta yang Tak Kembali”; dan Pameran Internasional Lukisan Cat Air IWS Indonesia.

Penulis: Icha
Editor: Nawasanga

Baca Juga