Waspada, Varian Omicron di Indonesia Terus Bertambah

Waspada, Varian Omicron di Indonesia Terus Bertambah
Waspada, Varian Omicron di Indonesia Terus Bertambah

satunusantaranews, Jakarta - SNNears, kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia terus bertambah. Menjelang tahun baru ini, tercatat sudah 46 kasus sejak pertama kali dilaporkan pada 16 Desember lalu.

Menurut kemenkes, 40 orang dari total 46 kasus varian Omicron sudah divaksin Corona dua kali. Sedang enam sisanya, belum vaksin atau baru vaksin satu kali. “Ada yang belum vaksin tiga orang. Sementara tiga lainnya baru dapat vaksin satu kali. Tapi sebagian besar sudah divaksin (dua kali),” jelas Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan RI, dr Siti Nadia Tarmizi.

Sebagian besar pasien Omicron ini, merupakan pelaku perjalanan dari luar negeri. Kasus meningkat seiring kepulangan PMI ke Tanah Air. “Sebagian besar dari pelaku perjalanan LN yang merupakan sebagian besar PMI yang saat ini mencapai 3.000-an per hari,” sambungnya.

Selain itu, lanjut dr Siti, kasus omicron meningkat karena adanya laporan yang masuk. Artinya, penyebaran omicron ini juga luas. Waduh, SNNers kalian harus tetap waspada loh.

Kasus omicron di RI pertama kali diumumkan pada 15 Desember 2021. Kasus pertama ini menginfeksi seorang petugas kebersihan RSDC Wisma Atlet. Dari temuan kasus pertama, kemenkes melakukan contact tracing. Hasil pemeriksaan terhadap lima kasus probable, 17 Desember, didapati dua kasus yakni WNI dari Inggris dan Amerika terkonfirmasi positif.

Selanjutnya pada tanggal 22 Desember, kemenkes kembali menemukan tambahan dua kasus baru Omicron. Berselang sehari (23 Desember), ada tambahan tiga kasus baru yang berasal dari WNI kembali dari Malaysia dan Kongo.

Bahkan sehari kemudian, kemenkes kembali mengidentifikasi tambahan kasus sebanyak sebelas orang, pelaku perjalanan dari Turki, Jepang, Korea Selatan dan Arab Saudi.

Dua hari berselang (26 Desember), kemenkes kembali penambahan 27 kasus Omicron. Dengan tambahan kasus tersebut, total kasus terkonfirmasi Omicron di Indonesia sudah 46 orang.

Hal ini tentu saja harus dijadikan masyarakat Indonesia sebagai warning alert agar terus menjaga jarak dan melakukan protokol kesehatan sesuai dengan anjuran pemerintah.

Penulis: Icha
Editor: Nawasanga

Baca Juga