Desak KBRI Lebanon untuk Bentuk Posko Paska Ledakan
satunusantaranews, Jakarta - Kementerian Luar Negeri diminta segera berkoordinasi dengan KBRI Beirut untuk membentuk posko di Lebanon pasca ledakan di Beirut, khususnya bila diperlukan bagi WNI yang memerlukan bantuan. Termasuk untuk komunikasi dengan WNI penting.
Hal tersebut untuk memberikan dukungan dan bantuan kemanusiaan kepada pemerintah dan rakyat Lebanon. Sekaligus untuk menunjukkan kehadiran negara menciptakan rasa aman dalam situasi sulit bagi WNI yang sedang berada di luar negeri, jelas Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan dalam keterangannya (6/8). Apalagi di antara korban ledakan itu terdapat WNI yang mengalami luka-luka.
Berdasarkan data dari Kementerian Luar Negeri RI ada sekitar 1.447 WNI yang sedang berada di Lebanon. Sebanyak 1.234 di antaranya adalah TNI yang sedang menjalani misi perdamaian PBB. Selebihnya sipil, termasuk mahasiswa dan pegawai di KBRI Lebanon.
"Langkah dukungan dan bantuan kemanusiaan sangatlah penting sebagai wujud solidaritas antarbangsa. Terlebih dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia, Lebanon menjadi negara ketiga setelah Mesir dan Suriah yang mengakui kedaulatan Indonesia pada 29 Juli 1947," ujar Wakil Ketua MPR dari Fraksi Partai Demokrat ini.
Jadi sudah seharusnya Pemerintah Indonesia membantu Lebanon sebagai bagian dari misi kemanusiaan sekaligus bagian dari langkah untuk menjaga hubungan baik dengan Lebanon yang pernah memberikan pengakuan kedaulatan ini, tegas anggota Komisi I DPR RI yang membidangi luar negeri ini.
Sedangkan, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyampaikan bela sungkawa mendalam atas ledakan bom yang terjadi di ibukota Lebanon, Beirut, yang mengakibatkan lebih dari 100 orang tewas dan 4.000 orang lainnya menderita luka-luka.
"Saya menyampaikan duka cita mendalam atas banyaknya korban jiwa yang jatuh akibat ledakan di Beirut. Semoga mereka yang meninggal diberikan tempat yang layak oleh Allah swt, dan korban yang luka-luka segera diberikan kesembuhan," ujar Bamsoet di Jakarta (6/8).
Bamsoet meminta Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk terus memantau perkembangan pasca ledakan bom tersebut. Termasuk memastikan keselamatan warga negara Indonesia (WNI) di Beirut, serta mendorong pemerintah memberikan bantuan kemanusiaan kepada pemerintah Lebanon.
Lebih jauh, Bamsoet mengimbau semua WNI di Lebanon untuk tetap tenang dan waspada. Para WNI juga diminta untuk mengikuti semua instruksi yang dikeluarkan oleh KBRI Beirut. Terus lakukan koordinasi dan ikuti semua kebijakan yang dibuat KBRI Beirut, tutup Bamsoet.
Komentar