Banjirnya Spekulasi Pasca Kebakaran Kejagung Dinilai Kurang Produktif
Satunusantaranews, Jakarta - Banjirnya spekulasi di masyarakat pasca kebakaran hebat di kantor gedung Kejaksaan Agung (Kejagung) dinilai Anggota Komisi III DPR RI, Eva Yuliana, saat ini relatif kurang produktif.
Pasalnya, Kepala Kejaksaan Agung (Kajagung), ST Burhanuddin telah menegaskan seluruh dokumen perkara aman. Bahkan Menkopolhukam, Mahfud MD juga telah meyakinkan publik terkait keamanan dokumen perkara di Kantor Kejagung tersebut (25/8).
Meski demikian, legislator Daerah Pemilihan (DP) V Jawa Tengah itu tetap bisa memaklumi munculnya keresahan atau pun kekhawatiran publik terkait kemungkinan hilangnya dokumen perkara di Kejagung karena terlalap api.
"Sah dan boleh-boleh saja. Namun, tetap untuk menempatkan keresahan, kekhawatiran, dan bahkan kecurigaan tersebut sebagai semangat kontrol publik yang berjalan. Jangan semangat kontrol publik tersebut sampai pada spekulasi berlebih, apalagi sampai mungkin muncul tudingan adanya konspirasi. Terlalu jauh," ujarnya.
Mari serahkan pada proses penyelidikan dan penyidikan pihak kepolisian terhadap kasus kebakaran di Gedung Kejagung ini, imbuhnya. Bahkan dirinya meminta polisi untuk mengusut tuntas segala hal dan detil fakta di balik kebakaran yang terjadi.
"Tapi, semua harapan dan pertanyaan terkait hal tersebut mesti diletakkan dalam konteks dan prosedur yang berlaku. Bukan main spekulasi," tegas Eva.
Eva juga meminta seluruh pihak untuk mengambil pelajaran dari peristiwa kebakaran di Kantor Kejagung. Eva menunjuk, prosedur keamanan dan keselamatan gedung pemerintah, berikut dengan aset dan fasilitas yang ada, perlu dan penting untuk ditertibkan serta lebih ditingkatkan lagi.
"Jangan ada lagi peristiwa kebakaran seperti ini lagi," tegas Eva.
Sebagai partner kerja Kejagung, Komisi III akan mengagendakan pertemuan khusus terkait peristiwa kebakaran ini. Terlebih, hal-hal teknis dan non teknis terkait keselamatan seluruh dokumen perkara yang saat ini masih ditangani pihak Kejagung.
"Namun, selama agenda tersebut belum terlaksana, mari bersama kita bisa menahan diri terhadap segala macam spekulasi. Kurang produktif," ujar Eva menutup.
Komentar