Beos, Batavia Zuid Riwayatmoe Kini

Beos, Batavia Zuid Riwayatmoe Kini
Beos, Batavia Zuid Riwayatmoe Kini

satunusantaranews, Jakarta - Stasiun Jakarta Kota atau  Stasiun Beos, salah satu stasiun kereta api terbesar yang ada di Indonesia.  Berada di ketinggian 4 mdpl dan mempunyai 12 jalur kereta api. Ditetapkan sebagai cagar budaya sejak 1993.

Stasiun Jakarta Kota  dikenal juga sebagai Stasiun Beos, merupakan kependekan dari Bataviasche Ooster Spoorweg Maatschappij (Maskapai Angkutan Kereta Api Batavia Timur). Dalam versi lain, Beos berasal dari kata Batavia En Omstreken yang artinya “Batavia dan sekitarnya” karena difungsikan sebagai pusat transportasi kereta api yang menghubungkan Batavia dengan kota-kota lainnya.

Beos, Batavia Zuid Riwayatmoe Kini

Dulu, nama lain untuk Stasiun Jakarta Kota ini yakni Batavia Zuid -  Stasiun Batavia Selatan. Nama ini muncul pada akhir abad ke -19, karena Batavia memiliki stasiun kereta api Batavia Noord (Batavia Utara) yang yang terletak di sebelah selatan Museum Sejarah Jakarta sekarang.

Batavia Zuid (Batavia Selatan), awalnya dibangun sekitar tahun 1870, kemudian ditutup pada tahun 1926 untuk renovasi menjadi bangunan yang kini ada. Pembangunannya selesai pada 19 Agustus 1929 dan diresmikan pada 8 Oktober 1929 oleh  Jonkheer Mr. en Dr. Andries Cornelies Dirk de Graeff  (Gubernur Jendral Hindia Belanda 1926 – 1931).

Beos, Batavia Zuid Riwayatmoe Kini

Stasiun Jakarta Kota merupakan karya besar arsitek Belanda kelahiran Tulungagung -: Frans Johan Louwrens Ghijsels dari firma AIA – Algemeen Ingineurs en Architecten  yang dikenal dengan ungkapan Het Indische Bouwen yakni langgam perpaduan antara struktur dan teknik modern barat dipadu dengan bentuk-bentuk tradisional setempat.

Beos, Batavia Zuid Riwayatmoe Kini

Dengan sentuhan art deco yang kental terutama pada garis-garis molding, rancangan Ghijsels ini terkesan sederhana. Sesuai dengan filosofi Yunani Kuno, kesederhanaan adalah jalan terpendek menuju keindahan.

Beos, Batavia Zuid Riwayatmoe Kini

Yulianto Sumalyo dalam buku Arsitektur Kolonial Belanda di Indonesia (1993) menyampaikan bentuk Stasiun Jakarta Kota ini mirip dengan banyak stasiun-stasiun di Eropa, seperti misalnya Stasiun Central di Helsinki yang dirancang oleh Eliel Saarinen (dibangun tahun1904 – 1914).

Penulis: Sunardi Rustandi
Editor: Bambang P
Sumber: SR

Baca Juga