Categories: Kesehatan

Agustus Diproduksi 100 Juta Vaksin Merah Putih, Desember 250 Juta Vaksin

satunusantaranews, Jakarta – Kita tahu di bulan Agustus ini bisa memproduksi kurang lebih 100 juta vaksin tapi nanti akhir tahun di bulan Desember sudah meningkat menjadia 250 juta vaksin.

Artinya vaksin inilah yang nanti akan digunakan untuk vaksinasi di tanah air, ujar Presiden Joko Widodo saat melihat penyuntikan secara langsung di RS Pendidikan Universitas Padjajaran Bandung (11/8).

Hari ini saya melihat secara langsung pelaksanaan penyuntikan yang perdana untuk imunisasi 1.620 relawan.

Ini akan diujicobakan dan kita berharap uji klinis yang ketiga ini nantinya Insyaallah diselesaikan dalam enam bulan dan Insyaallah di bulan Januari (2021) kita sudah bisa memproduksi, kata Presiden Jokowi.

Jokowi menjelaskan, ada dua vaksin yang saat ini sedang dikembangkan dan dikerjakan oleh pemerintah bekerja sama dengan lembaga terkait yaitu vaksin dari Sinovac, Cina dan vaksin Merah Putih yang seluruhnya buatan Indonesia.

“Full dikembangkan sendiri oleh lembaga Eijkman dan juga BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi), LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), Kementerian Riset dan Teknologi dan universitas yang vaksin Merah Putih,”

“Kita telah 3 bulan ini mengembangkan vaksin sendiri dari ‘isolated’ (virus) yang dikembangkan dari (virus) COVID-19 yang beredar di Indonesia,” katanya.

Presiden mengatakan, rencananya vaksin Merah Putih tersebut akan selesai pada pertengahan 2021.

“Selain itu kita juga membuka diri untuk juga bekerja sama misalnya dengan Sinovac dari Tiongkok, kemudian bekerja sama dengan Uni Emirat Arab di G-42.”

Juga bekerja sama dengan Korea Selatan saya rasa kita membuka diri dalam rangka secepat-cepatnya untuk melakukan vaksinasi bagi seluruh rakyat Indonesia.

Vaksin Merah Putih merupakan vaksin COVID-19 buatan dalam negeri. Proses pengembangannya dilakukan oleh Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman.

Vaksin tersebut berbeda dengan vaksin COVID-19 dari Sinovac, China yang sedang diuji klinis fase III.

Perbedaannya adalah valsin Sinovac menggunakan satu virus kemudian diperbanyak di laboratorium dan virus itu kemudian dipisahkan dan dilakukan inaktivasi (inactivated vaccine) agar aman bagi manusia. Jadi vaksin yang diberikan adalah keseluruhan virus.

Sedangkan vaksin Merah Putih dikembangkan dengan metode rekombinan, artinya tidak seluruh virus digunakan tapi hanya bagian-bagian tertentu dari virus yang dianggap penting kemudian diperbanyak dan dijadikan antigen.

Vaksin Merah Putih sendiri dijadwalkan bisa menyelesaikan uji coba pada hewan di akhir tahun 2020. Setelah uji hewan efektif, bibit vaksin nantinya akan diserahkan ke Bio Farma untuk kemudian dilakukan uji praklinis dan klinis.

Sementara itu Presiden Jokowi tiba di Bandung (11/8) untuk meninjau fasilitas produksi dan pengemasan Vaksin Covid 19.

Presiden tiba di PT.Biofarma (Persero), peninjauan dipandu oleh Direktur Utama PT.Bio Farma (Persero) Honesti Basyir.

Setelah itu Presiden meninjau Pelaksanaan Uji Klinis Tahap III Vaksin Covid 19. Peninjauan dipandu oleh Ketua Tim Peneliti Uji Klinis dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Prof.Kusnandi Rusmil di Gedung Eijkman.

Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Leave a Comment
Share
Published by
disa snn