satunusantaranews, Jakarta – Kementerian Perdagangan RI mengajak para pemimpin Trade Promotion Organization (TPO) untuk berkolaborasi memanfaatkan teknologi digital agar dapat mempercepat pemulihan ekonomi di masa normal baru (new normal) ini. Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi saat membuka Asian Trade Promotion Forum (ATPF) CEO Meeting 2021 yang diselenggarakan secara virtual (26/10).
Dalam pertemuan bertemakan ‘To Grow and Develop in the New Economic Era’ ini, Indonesia bertindak sebagai tuan rumah. Forum ini merupakan sarana bagi para pimpinan TPO di kawasan Asia untuk bertukar informasi dan ide tentang upaya yang dilakukan Pemerintah dalam mendukung sektor potensial yang berkembang dan bertahan.
Selain itu, turut dibahas upaya pemanfaatan digitalisasi dalam mendukung produktivitas bisnis di tengah pandemi Covid-19, jelas Didi. Pemerintah Indonesia terus mendorong pemanfaatan digitalisasi dalam perdagangan, salah satunya melalui niaga elektronik/niaga-el (e-commerce). Nilai transaksi niaga-el Indonesia pada 2021 mengalami peningkatan yang cukup drastis sebesar 48,38 persen (YoY) menjadi USD 27 miliar.
“Tidak hanya konsumen saja yang beralih untuk berbelanja daring. Para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) Indonesia pun telah beralih memanfaatkan niaga-el sebagai sarana pemasaran. Tercatat, hingga Agustus 2021, sekitar 16 juta UKM Indonesia telah berjualan melalui platform niaga-el,” terangnya.
Didi juga memperkenalkan platform niaga-el yang dapat dimanfaatkan UKM Indonesia untuk go global yakni Archipelago (www.archipelago-store.com), Indonesia Store (https://idnstore.tw/en), dan ASEAN Online Sale Day (http://onlineasean.com).
Kehadiran tiga platform niaga-el ini untuk menghubungkan pelaku UKM Indonesia dengan para buyer asal luar negeri, baik dalam bentuk business to business maupun business to consumer di masa pandemi.
Didi menjelaskan, selain mendorong pemanfaatan platform lokapasar (marketplace) oleh UKM, Kemendag juga mendukung pengembangan bisnis UKM melalui penyelenggaran berbagai program yang memanfaatkan teknologi digital lainnya, antara lain penjajakan bisnis (business matching) virtual yang bekerja sama dengan 32 Perwakilan Perdagangan Indonesia di luar negeri dan penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-36 Digital Edition yang berlangsung pada 21 Oktober—4 November 2021 nanti.
“Diharapkan, dengan kehadiran tiga platform berorientasi ekspor Indonesia tersebut dan juga berbagai penyelenggaraan kegiatan ekspor yang dilakukan Pemerintah, dapat meningkatkan peluang dan kemudahan UKM berpromosi ke pasar global serta memasuki pasar yang lebih luas,“ pungkas Didi.
Pertemuan diikuti 21 TPO dengan agenda pembahasan program tahunan ATPF dan pembahasan program bersama. Di samping itu, dilaksanakan pula diskusi panel yang mengangkat tema ‘Potential Industrial Sectors & Strategic Efforts under the Prolonged Pandemic’ dan ‘Supporting SMEs in Optimizing E-commerce Technology’.
ATPF merupakan pertemuan Trade Promotion Organization (TPO) wilayah Asia yang didirikan pada 1987. Saat ini, ATPF memiliki 23 anggota TPO dari berbagai wilayah Asia termasuk TPO Australia dan Selandia Baru. Dalam pelaksanaannya, ATPF CEO Meeting dan Working Level Meeting diselenggarakan setahun sekali.
ATPF dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan perdagangan para anggotanya melalui pertukaran informasi, implementasi proyek kerja sama, serta memperkuat jaringan. Selain itu, ATPF juga menyelenggarakan program lainnya seperti peningkatan kapasitas (capacity building), pameran bersama, dan berbagai proyek kerja sama lainnya.
Leave a Comment