satunusantaranews-Bandung, Sambil membawa spanduk serta baliho beragam tulisan dan bendera merah putih, mereka menuntut Wali Kota Bandung Oded M Danial segera memberikan izin tempat hiburan malam. Massa tergabung dalam Pekerja Hiburan Malam Bandung menggeruduk kantor Wali Kota Bandung, terdiri dari pria dan perempuan, menggelar aksi damai menuntut tempat hiburan dibuka. Sejumlah perempuan pekerja hiburan malam membentangkan spanduk bertuliskan ”AKSI DAMAI PEKERJA HIBURAN MALAM BANDUNG”, Senin (3/8) siang.
Dan massa yang berjalan kaki di Jalan Wastukencana, Kota Bandung, mengakibatkan Jalan Wastukencana ditutup. Mereka mengaku tidak memiliki pemasukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya anak-anaknya. Dengan harapan, melalui aksi unjuk rasa ini pemerintah dapat segera membuka tempat hiburan di kota Bandung, agar mereka dapat bekerja kembali.
Sekadar diketahui, sudah lima bulan tempat hiburan malam ditutup bertepatan pandemi COVID-19. Mereka menyebut, selama lima bulan hidup mereka terombang-ambing tanpa penghasilan tetap. Padahal, tempat hiburan malam di Kota Bandung sudah memenuhi protokol kesehatan.
Massa bergantian menyampaikan orasi di atas mobil komando. Setelah melakukan orasi, massa kemudian diterima Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung untuk melakukan mediasi.
Ketua Forum Perkumpulan Pegiat Parawisata Bandung Ruli Pangabean mengatakan, kedatangan masa ke kantor Wali Kota Bandung meminta kejelasan kapan izin tempat hiburan malam. “Tidak ada maksud lain, kita hanya meminta kapan tempat hiburan malam,” kata Ruli.
Ia mengungkapkan para pekerja tempat hiburan malam sudah mengeluhkan dengan kondisi perekonomian. “Mereka kehilangan pekerjaan, sudah banyak yang mengeluh tidak banyak uang, bahkan banyak yang kasbon,” ujarnya.
“Kita minta, buka, itu saja,” kata Ruli menambahkan.
Ribuan pekerja hiburan malam melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Wali Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Senin (3/8). Unjuk rasa ini dimulai sejak pukul 09.00 WIB, masa aksi yang terus bertambah membuat Jalan Wastukancana ditutup total. Massa datang membawa sejumlah selebaran dan spanduk berisikan tuntutan mereka seperti lima bulan sudah menahan lapar, menunggu solusi yang bijak dan meminta diberikan jaminan sosial.
Leave a Comment