Nasional

Anak Bayi Orangutan Sumatera ‘ Eja ‘ Lahir di Cagar Alam Hutan Pinus Jantho, Aceh Besar

satunusantaranews – Aceh, Anak Bayi Orangutan Sumatera bernama “ Eja ” lahir dari induk orangutan Sumatera (Pongo Abelii) di Pusat Reintroduksi Orangutan, di Cagar Alam Hutan Pinus Jantho, Aceh Besar. Kelahiran ini merupakan kelahiran ketiga bayi orangutan yang lahir di Jantho sejak Program Reintroduksi Orangutan dimulai pada tahun 2011.

 

Hal tersebut berdasarkan pantauan Tim monitoring di pusat reintroduksi tersebut saat melakukan monitoring jalur pengamatan orangutan Sumatera akhir Agustus 2020. Bayi orangutan yang telah diberi nama oleh Menteri LHK  “ Eja ”, singkatan dari anak Edelweiss yang lahir di Jantho, diperkirakan berusia 3-5 bulan dengan jenis kelamin jantan.

 

Baca Juga: Berikan Empat Kelahiran Orangutan Dari Program Pelepasliaran di TN Bukit Baka Bukit Raya

 

Cagar Alam Hutan Pinus Jantho merupakan Kawasan Suaka Alam (KSA) yang ditunjuk berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Kehutanan No. 186/Kpts-II/1984 tanggal 4 Oktober 1984 tentang Penunjukan Komplek Hutan Pinus Jhantoi seluas ± 8.000 Ha yang Terletak di Daerah Tingkat II Aceh Besar Propinsi Daerah Istimewa Aceh Sebagai Cagar Alam (saat ini terletak di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh). Luas Cagar Alam Hutan Pinus Jantho ± 15.269,13 Hektar. Cagar Alam Hutan Pinus Jantho merupakan perpaduan perwakilan hutan dataran rendah hutan tropis dengan tegakan pinus alam Pinus merkusii Strain Aceh.

 

‘ Eja ‘ Lahir di Cagar Alam Hutan Pinus Jantho

Kepala Balai KSDA Aceh, Agus Arianto, menyatakan kelahiran bayi ‘ Eja ‘ ini merupakan pertanda bahwa populasi orangutan berjalan dengan baik. Namun harus tetap waspada terhadap adanya ancaman perburuan orangutan dan satwa yang dilindungi lainnya. Dan kelahiran bayi tersebut merupakan kabar gembira bagi dunia konservasi orangutan, khususnya di tengah masa pandemi yang sedang kita hadapi bersama saat ini, tambahnya (29/9).

 

Dari hasil identifikasi diketahui bahwa indukan dari bayi orangutan Sumatera tersebut bernama ‘Edelweiss’, yang merupakan salah satu orangutan pertama yang dilepas di Pusat Reintroduksi Orangutan Jantho pada tahun 2011. Selama pemantauan keadaan induk dan bayi dalam kondisi sehat. Kondisi bayi masih digendong oleh induknya dan menyusui, belum terpantau mengkonsumsi buah atau daun.

 

Penemuan kelahiran ini merupakan yang ketiga kalinya yang berasal dari hasil pelepasliaran di Pusat Reintroduksi Orangutan Jantho. Orangutan Marconi (induk) melahirkan “Masen” (bayi jantan) dan Orangutan Mongki (induk) melahirkan :”Mameh” (bayi betina), yang  lahir pada tahun 2017. Dengan lahirnya bayi orangutan Sumatera ketiga ini menunjukkan bahwa Cagar Alam Hutan Pinus Jantho merupakan habitat yang sesuai untuk mendukung peningkatan populasi orangutan Sumatera di Provinsi Aceh.

 

Sampai saat ini, sejak tahun 2011 sudah 126 individu orangutan telah berhasil dilepasliarkan di Cagar Alam Hutan Pinus Jantho yang juga sebagai lokasi Pusat Reintroduksi Orangutan Jantho yang merupakan salah satu program kerja sama antara Balai Konservasi Sumber Daya Alam Aceh dengan Yayasan Ekosistem Lestari – Sumatran Orangutan Conservation Programme (YEL – SOCP).

Leave a Comment