satunusantaranews, Meksiko – Adhara Pérez Sánchez, gadis genius berusia 10 tahun asal Kota Meksiko ini sudah menjadi topik perhatian sejak usianya 8 tahun. Dikutip dari people.com, Adhara Pérez diketahui memiliki IQ 162, lebih tinggi dari Albert Enstein dan Stephen Hawking yang masing-masing diperkirakan memiliki rata-rata IQ 160.
Berbeda dari anak sepantarannya, saat ini Adhara Pérez tengah menjadi mahasiswa di Universidad CNCI Meksiko. Hebatnya, Adhara Pérez tengah berkuliah dengan dua jurusan sekaligus, yaitu teknik industri dengan fokus matematika dan rekayasa sistem.
Dijuluki sebagai anak genius, Adhara Pérez pernah merilis buku dengan judul yang jika diterjemahkan secara kasar menjadi Do Not Give Up.
Melalui buku yang menceritakan pengalaman hidupnya ini, ia berhasil masuk dalam daftar 100 Most Powerful Women in Mexico versi Forbes Meksiko.
Namun, ada pengalaman tidak menyenangkan yang harus dilalui Adhara Pérez. Di usia tiga tahun, Adhara Pérez didiagnosis mengalami sindrom Asperger. Sindrom ini adalah gangguan saraf yang tergolong dalam spektrum autisme.
Hal itu menyebabkan Adhara Pérez kesulitan dalam berinteraksi sosial dan menjadi bahan ejekan di sekolah. Beberapa temannya bahkan pernah memanggil Adhara Pérez dengan sebutan “aneh”. Hal tersebut membuatnya mengalami depresi dan tidak ingin pergi ke sekolah.
Meski begitu, saat ini nama Adhara Pérez tengah bersinar. Berdasarkan nbcsandiego.com, Adhara Pérez sedang menjalankan proyek untuk membantu anak autisme. Saat ini, ia tengah membuat gelang yang bisa mengukur emosi anak-anak autisme sehingga para orang tua dapat melihat emosi mereka melalui telepon, tablet, atau komputer. Selain itu, Adhara Pérez juga akan memublikasikan buku terbarunya dan memiliki mimpi untuk bekerja di NASA untuk melakukan perjalanan ke Mars.
Leave a Comment