Hiburan

Apart, Kos-kosan Udah Nggak Jaman Mending Cobain Co Living

satunusantaranews, Jakarta – Di era modern seperti sekarang ini, ada banyak konsep hunian baru yang bisa kamu pilih. Adapun, masing-masing konsepnya memiliki kelebihan dan juga kekurangan tersendiri yang bisa kamu sesuaikan berdasarkan kebutuhan ataupun anggaran yang kamu miliki.

Saat ini, salah satu konsep hunian yang sedang ngetren adalah Co Living lhoo SNNears. Hal ini sebab konsep hunian ini menawarkan opsi baru atas kebutuhan tempat tinggal anak muda di kawasan perkotaan. Nah, jika kalian tertarik mencari tahu mengenai apa itu hunian co living beserta dengan kelebihan dan kekurangannya, mimin akan menjelaskan lebih detail mengenai konsep hunian co living pada ulasan di bawah ini. Simak sampai habis, ya!

Pada tahun 1964, konsep co-living di Denmark menggunakan istilah cohousing. Saat itu, arsitek bernama Jan Gudmand-Hoyer dan teman-temannya membahas soal pilihan hunian yang efektif. Ia pun mencetuskan untuk membangun rumah bertingkat 12 lantai. Di rumah itulah beberapa keluarga akan tinggal berdampingan dengan fasilitas kolam renang. Namun, pada saat itu konsep co-living belum dapat diterima dengan baik oleh sebagian masyarakat.

 

 

 

Di Inggris pada zaman dulu konsep co-living dimulai dari dormitary khusus wanita. Harapannya, ya biar para wanita yang sedang mengenyam pendidikan dapat tinggal di lingkungan nyaman dan sehat. Dormitory ini juga didukung para orang tua yang khawatir jika putrinya tinggal seorang diri dan tak fokus sekolah. Selain itu juga untuk menghindari adanya tindakan kriminal. Lambat laun konsep ini pun berkembang juga untuk para pria.

Sejak tahun 2010, konsep hunian co living kembali menjadi tren di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Umumnya, konsep hunian co living ini dipilih oleh kalangan anak muda yang belum berkeluarga. Selain itu, konsep hunian co living ini juga populer karena menawarkan kenyamanan, perabotan lengkap, dan manajemen yang profesional sehingga jauh berbeda dibandingkan hunian kos.

Tak hanya itu, biasanya hunian co living juga berlokasi di kawasan yang strategis. Dengan demikian hunian co living ini memudahkan penghuni untuk mengakses perkantoran, sarana perbelanjaan, layanan kebersihan.

 

 

Ya, bisa diartikan daripada menyewa satu unit apartemen, lebih baik kamu menyewa satu kamar di hunian co living. Hanya cukup membayar biaya sewa kamar saja, kamu sudah bisa mendapatkan akses ke sejumlah fasilitas yang disediakan pengelola hunian co living.

Meskipun harga sewanya lebih mahal daripada hunian kos, tapi pengelolaan hunian ini dilakukan secara profesional sehingga lebih bersih dan terawat. Tak hanya itu SNNers, konsep hunian co living juga sangat ideal dipilih oleh kamu yang memiliki mobilitas tinggi karena umumnya hunian co living terletak di tengah-tengah kota. Hunian co living juga sangat baik untuk menunjang kamu bersosialisasi dengan penghuni lainnya.

Ada kelebihan, ada juga kekurangannya pasti. Kekurangan dari hunian co living ini sangatlah sederhana, yaitu tingkat privasimu jadi berkurang karena harus tinggal dengan penghuni lainnya. Namun, penyedia hunian co living sebenarnya sudah memikirkan dan mengatasi hal ini dengan membatasi setiap ruangan dan fasilitas yang digunakan bersama.

 

 

Bagaimana SNNears, apakah kamu tertarik untuk tinggal di hunian dengan konsep co living? Jika tertarik, pastikan kamu memilih hunian yang dikelola oleh pengelola profesional dan memiliki lokasi strategis agar dapat menunjang mobilitasmu. Jangan lupa, pertimbangkan juga fasilitas apa saja yang ditawarkan oleh pihak pengelola hunian co living.

Leave a Comment
Published by
Kahfi SNN