Apresiasi Dukungan dalam Pengembangan Pariwisata Toba
satunusantaranews, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengapresiasi kolaborasi dan dukungan berbagai pihak dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Danau Toba yang merupakan satu dari lima destinasi super prioritas. Salah satunya dukungan dari PT Pertamina yang membantu pembangunan sanitasi di 10 desa wisata di Danau Toba.
Tidak hanya pembangunan sanitasi berupa toilet berstandar nasional, PT Pertamina dalam program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) juga membantu pemberdayaan kemandirian masyarakat untuk pengelolaan 10 fasilitas sanitasi di desa wisata tersebut dengan melibatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES). Serta program pendanaan usaha mikro kecil untuk 56 UMKM menjadi mitra binaan Pertamina melalui skema program kemitraan di kawasan wisata Danau Toba.
"Presiden telah memberikan perhatian yang luar biasa dan menugaskan saya bersama menteri yang lain untuk pengembangan kawasan wisata super prioritas. Dan Danau Toba sebagai satu dari lima destinasi super prioritas, kami mendorong untuk terus dikembangkan atraksi, amenitas dan aksesibilitas di dalamnya," kata Menparekraf Sandiaga Uno saat serah terima bantuan program PKBL Pertamina di destinasi super prioritas Danau Toba secara daring (16/4).
Keberadaan toilet berstandar yang memenuhi aspek kebersihan, kenyamanan, dan kesehatan akan memberikan nilai tambah dalam pengembangan pariwisata Danau Toba secara khusus, dan Indonesia pada umumnya. Seperti diketahui, berdasarkan data Travel & Tourism Competitiveness Index (TTCI) yang dikeluarkan World Economic Forum (WEF) pada 2019, dari 14 pilar yang menjadi penilaian daya saing pariwisata Indonesia, ada tiga pilar yang posisinya di atas 100 dari 141 negara dan ini harus menjadi perhatian. Yakni environmental sustainability, tourist service infrastructure, serta health and hygiene.
Keberadaan toilet yang memenuhi standar nasional ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas dan daya saing pariwisata Indonesia ke depan.
"Saya sudah tiga kali mengunjungi Danau Toba dalam tiga bulan terakhir. Saya melihat pengembangan amenitas, salah satunya ketersediaan toilet menjadi salah satu poin penting. Pariwisata tidak akan mampu menjual destinasi berkualitas dan berkelanjutan kalau toiletnya tidak berkualitas. Destinasi tidak akan menjadi prioritas kalau toiletnya tidak berkualitas," kata Sandiaga.
Hal yang tak kalah penting adalah pengelolaan dan perawatan toilet agar dapat terus terjaga. Menparekraf Sandiaga pun mengapresiasi komitmen PT Pertamina dalam program TJSL-nya yang akan melakukan pendampingan selama setahun ke depan dalam pengelolaan toilet dengan melibatkan Bumdes.
"Masyarakat di kawasan Danau Toba diharapkan juga bergabung untuk memaksimalkan dan berpartisipasi agar toilet ini tetap bersih," kata Sandiaga Uno.
Hal senada disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan. Menjaga keberlangsungan dan kebersihan toilet ke depan harus menjadi tanggung jawab bersama. Terlihatnya sederhana, tapi ini justru hal yang sangat esensial. Kalau kita bisa memelihara toilet dengan baik tentu kita juga bisa menjaga keberlangsungan yang lain. Saya berharap semua ini dapat berjalan dengan baik, kata Menko Luhut.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar; Direktur SDM Pertamina M. Erry Sugiharto; Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan; Bupati Toba Poltak Sitorus; Bupati Humbang Hasundutan Dosmar Banjarnahor; serta Dirut BODT Jimmy Panjaitan.
Komentar