Ashoka Young Changemaker 2021, 9 Remaja Indonesia yang Inspiratif
Nuke Aprilia Cut Meltari (19) Nukeytalks/Bathin III /Jambi; Memajukan pengembangan karir anak muda.
Banyak anak muda yang tumbuh tanpa mengetahui jenis karir seperti apa yang mereka inginkan dan tidak mengembangkan bakat penunjang karir. Nuke ingin membagikan ilmunya dan membantu anak muda seperti dia untuk bisa sukses, baik di sekolah maupun pekerjaan. la mendirikan sebuah platform edukasi daring, Nukeytalks. Anggota dari Nukeytalks ini dapat mendaftarkan diri untuk program berdurasi empat bulan yang membimbing mereka dalam hal pencarian kerja, keterampilan, dan pengembangan diri lainnya. Bagi yang belum bergabung tapi ingin tahu juga tetap bisa ikut dalam career talks, mendapatkan tips kuliah, dan dapat mengakses catatan yang dibagikan oleh anggota tentang perjalanan pengembangan diri mereka. Ketika peluncuran Nukeytalks, sekitar 3,000 orang ikut mendaftar. Sekarang, sudah ada lebih dari 500 pengguna yang telah menyelesaikan program dari Nukeytalks. Dengan animo yang sebegitu tinggi, Nuke merekrut sebuah tim beranggotakan 8 pemuda dengan latar belakang beragam yang menjalankan Nukeytalks dari Jakarta, China, hingga Swiss.
Itrin Diana Mozez (15) Komunitas Pitagoras / Sumba / Nusa Tenggara Timur ; Mengubah budaya kekerasan dan perpecahan dengan membangun ruang untuk perdamaian, toleransi, dan energi positif di Sumba.
Itrin tinggal di sebuah pulau terpencil Sumba, Indonesia yang mana kekerasan antar kelompok dan konflik keagamaan masih merajalela; seolah berbanding terbalik dengan ketersediaan buku dan perlengkapan sekolah yang sukar didapatkan. Itrin ingin memutus lingkaran setan di sekitarnya dengan menciptakan komunitas yang dapat merangkul perbedaan dan mendorong anak muda untuk menularkan dampak positif. Komunitas Pitagoras mengajak anggotanya untuk mengkaji sebuah masalah, mempelajarinya, dan mencari solusinya bersama. Komunitas ini berfokus pada 3 aspek utama; edukasi, lingkungan, dan toleransi. Itrin memulainya bersama empat temannya, dan kini sudah menjadi 15 orang. Sebagai garda terdepan untuk pendidikan, Komunitas Pitagoras berhasil menggalang dana untuk perlengkapan sekolah dan mendistribusikannya ke desa desa terpencil.
Komentar