Ashoka Young Changemaker 2021, 9 Remaja Indonesia yang Inspiratif
Catherine Susanto (18) Girls Learn Code / Jakarta; Menciptakan tempat aman dan saling menguatkan bagi anak-anak perempuan untuk belajar coding dan mengembangkan karir di bidang teknologi.
Sebagai penggemar dan pecinta ilmu eksakta, Catherine jarang menemukan opsi bagi perempuan untuk menekuni dan menyuburkan kesukaan mereka pada coding. Mematahkan streotipe bahwa sains dan teknologi hanya cocok untuk laki laki, Catherine menginisiasi Girls Learn Code yang merupakan wadah bagi perempuan untuk terhubung dan belajar coding bersama. Girls Learn Code juga mempertunjukkan project coding teladan hasil karya anggotanya, dan memperkenalkan perempuan perempuan di industri teknologi dengan maksud menginspirasi remaja perempuan. Girls Learn Code juga menyediakan sumber pembelajaran, hingga berbentuk workshop dua mingguan. Sampai saat ini, Girls Learn Code menampung lebih dari 700 anggota dan jumlah ini akan terus bertambah.
Syazwan Luftan Riady (14) Komunalian / Jember / Jawa Timur; Membangun pola pikir dan budaya 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle).
Lutfan belajar tentang pola hidup berkelanjutan dari orang tuanya, tetapi ia dikelilingi oleh orang orang yang berperilaku merusak lingkungan. Untuk menngubah pola pikir dan kebiasaan ini, Lutfan mendirikan WIS Komunalian. Komunitas ini ditujukan untuk anak muda berusia 9 20 tahun. WIS Komunalian menyelenggarakan lokakarya eco brick di sekolah, penelusuran sampah (trash walk), dan karyawisata yang dibarengi dengan edukasi lingkungan. Sebagai usaha untuk memberdayakan komunitas, WIS Komunalian mempergunakan material yang pernah dipakai, didaur ulang, dan disumbangkan kepada kedai WIS untuk diperjualbelikan. Luftan telah menginspirasi 350 siswa dari 8 sekolah di Jember untuk mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang bersama WIS Komunalian.
Komentar