Bali Ajukan Empat Usulan Strategis Untuk Pemulihan Pariwisata dan Ekonomi
satunusantaranews, Denpasar - Sudah setahun lebih dunia pariwisata Bali terpuruk diterjang badai pandemi corona yang melanda dunia. Hingga hari ini pun dunia pariwisata Bali masih mati suri. Kelenggangan destinasi wisata terlihat menyeluruh di setiap sudut Pulau Dewata yang biasa hingar bingar dengan lalu lalang para turis mancanegara dan domestik. Sejumlah upaya telah dilakukan baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi Bali juga para stakeholder pariwisata.
Belakangan sejak pergantian Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) ke tangan Sandiaga Uno, pemerintah pusat terus berupaya segala cara membantu para pelaku pariwisata yang masih tiarap.
Yang terbaru, Pemprov Bali mengajukan empat usulan strategis pemulihan pariwisata Bali. Hal ini diungkapkan Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) dalam video conference di kantornya Kamis 4 Februari 2021 lalu.
Pemprov Bali mendapat kesempatan mengajukan program terkait pembenahan ekonomi di tengah masa pandemi Covid-19. Dalam kesempatan itu Cok Ace yang didampingi Kepala BI Perwakilan Wilayah Bali Trisno Nugroho, Dirut PT. Bank BPD Bali, dan Ketua GIPI Bali mengusulkan agar dilakukan berbagai upaya revitalisasi destinasi wisata.
Pada kesempatan ini Wagub Bali menyampaikan sejumlah program lain kepada Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Odo R.M Manuhutu dan juga Direktur Pengembangan Destinasi Regional II Kemenparekraf, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Wawan Gunawan.
Pada rapat koordinasi pembahasan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) ini, Wagub Tjok Ace menjabarkan empat (4) usulan Pemprov Bali kepada pusat. Diantaranya pengajuan bantuan modal kerja dalam bentuk pinjaman lunak kepada Pemerintah Pusat sebesar Rp 9,4 Triliun dengan jangka waktu selama 10 tahun dan grace period selama 2-3 tahun.
Selain itu untuk pemulihan ekonomi di tengah pandemi Pempovi Bali juga melakukan permintaan 2 juta dosis vaksin untuk diberikan kepada pekerja sektor pariwisata. Hal ini dilakukan untuk memberi rasa aman baik kepada pekerja maupun wisatawan yang akan datang berkunjung.
Pelaksanaan pembangunan infrastruktur sebagai penunjang pariwisata selama masa pandemi juga menjadi prioritas yang harus diutamakan. Selain untuk meningkatkan kualitas destinasi dalam rangka menyambut kembali aktivitas pariwisata, proyek pembangunan yang dilakukan juga dapat menjadi lapangan pekerjaan bagi masyarakat Bali.
Dan terakhir adalah usulan mengenai program reaktivasi wisata domestik melalui perjalanan dinas diharapkan dapat diarahkan lebih banyak untuk diselenggarakan di Bali secara tersebar di berbagai Kabupaten.
Sementara itu Kepala BI Perwakilan Wilayah Bali Trisno Nugroho juga menambahkan pentingnya dilakukan revitalisasi terhadap sejumlah toilet yang ada pada destinasi wisata, salah satunya toilet umum yang ada di wilayah Kuta. Mengingat daerah ini menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan mancanegara dan juga domestik selain Ubud dan lainnya.
Setelah rapat koordinasi hari ini, hasil usulan yang sudah diajukan kemudian akan disampaikan lisan oleh Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Odo R.M Manuhutu.
Dan juga disampaikan kepada Direktur Pengembangan Destinasi Regional II Kemenparekraf, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Wawan Gunawan kepada Menteri Kemaritiman dan Investasi RI.
Komentar