Ekonomi Bisnis

BAPPENAS Bahas Strategi Pengembangan UMKM Dengan Pengrajin Bambu

Dorong Pemanfaatan Teknologi Digital

satunusantaranews, Magelang – Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa melanjutkan Kunjungan Kerja bersama Gugus Tugas Kementerian PPN/Bappenas mengunjungi Sentra Kerajinan Bambu Dusun Cakran, Desa Wisata Kebonsari, Magelang, Jawa Tengah, Senin (12/10). Di sela kunjungannya, Menteri Suharso berdialog dengan para pengrajin bambu.

Baca juga: Artikel dari Bappenas

Menteri Suharso berdialog untuk menghimpun aspirasi dari pelaku lapangan untuk dijadikan masukan perencanaan pembangunan di masa mendatang. Ia berbincang untuk untuk pemulihan ekonomi dan reformasi sosial melalui penguatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tersebut.

Baca juga: BLI KLHK Produksi Desinfektan dari Cuka Kayu dan Bambu

Kunjungan ini untuk percepatan penanganan Covid-19 dalam rangka Peninjauan Kesiapan Pemulihan Ekonomi dan Sosial dan Persiapan Transformasi Ekonomi Jawa Tengah-Yogyakarta sebagai Destinasi Pariwisata Prioritas. 

Suharso menjelaskan bahwa, “UMKM ini merupakan salah satu sektor pengungkit utama di masa pandemi Covid-19 ini, terutama untuk berkontribusi terhadap pemulihan perekonomian Indonesia. Dalam pengembangannya, Bappenas mengharapkan pelaku UMKM untuk semakin memanfaatkan teknologi digital sebagai langkah adaptasi terhadap perubahan lingkungan usaha.”

 

Ditambahkan Menteri Bappenas, “Sesuai imbauan pemerintah dapat memaksimalkan transaksi di marketplace dan pembayaran non tunai untuk mencegah penyebaran virus Covid-19.”

Per hari, Sentra Kerajinan Bambu Dusun Cakran mampu menghasilkan 400-700 suvenir dengan target pemasaran ke konsumen domestik seperti pengunjung Candi Borobudur hingga ke penggemar kerajinan bambu di Malaysia.

 

Produk yang dihasilkan antara lain hiasan dan peralatan rumah tangga seperti tirai bambu, gantungan kunci, gelas, teko, hingga aksesoris seperti tas jinjing wanita, gelang, dan kotak perhiasan. 

 

Bambu merupakan salah satu tanaman serbaguna. Tanaman ini bisa diolah menjadi salah satu material pembangunan rumah hingga perabotan

Dalam buku desa wisata Borobudur, ternyata ada desa penghasil kerajinan bambu yang bernama Desa Kebonsari. Tempat dimana Sentra Kerajinan Bambu Dusun Cakran berada.

 

Desa Kebonsari adalah salah satu desa yang menjadi batas antara Kecamatan Borobudur dan Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang. Jarak Kebonsari hanya sekitar 6,1 km dari Candi Borobudur, bisa ditempuh selama kurang lebih 12 sampai 15 menit menggunakan kendaraan bermotor.

 

Pengrajin di Kebonsari juga sering menerima pesanan dari beberapa obyek wisata di Indonesia selain Candi Borobudur. Bahkan produk kerajinan yang mereka produksi juga sering diekspor ke Malaysia dan Brunei Darusalam.

Leave a Comment