satunusantaranews, Jakarta – SNReaders, mimin kemarin nonton film Thailand berjudul “Heart Attack”. Ternyata film ini membawa isu mengenai beban kerja loh. Film ini memberi contoh bagaimana beban kerja berpengaruh banyak ke anak muda terutama soal kesehatan. Padahal film ini hanya mengangkat kisah ringan tentang seorang pasien yang jatuh cinta pada dokter muda nan cantik.
Jadi ingat betul bertahun-tahun silam pengalaman dari sahabat mimin, Muhammad Rizal Rustam. Di usianya yang masih 25 tahun dan ia terkena stroke. Waduh masih muda kok sudah kena stroke aja. Betapa mengerikan bukan SNReaders? Pengalaman Rizal bukan saja jadi wake up call buat dirinya sendiri saat itu, tapi juga buat mimin. Rizal langsung mengubah total pola hidupnya dan akhirnya terjaga kesehatannya sampai sekarang.
Mungkin bagi SNReaders yang termasuk golongan workaholic menganggapnya sebagai pekerjaan tapi hobi yang dibayar. Di saat pandemi, demi melawan stres, banyak masyarakat termasuk mimin bekerja melebihi biasanya. Jam tidur jadi tak pernah panjang sebab peralihan aktivitas yang sangat berbeda dari sebelum pandemic. Membuat kita kadang di malam hari cuma bisa maksimal 2-4 jam dan sisanya ditebus di siang hari.
Padahal kita sadar betul kalau kita bukanlah robot. Pada satu masa, pasti tubuh kita akan memberitahu dengan cara yang ekstrim agar kita mengubah pola hidup. Hal ini tentu saja jika terjadi kita akan dipaksa untuk beristirahat dalam jangka waktu lama.
Seperti Yoon di “Heart Attack”, rekornya tidak tidur 5 hari. Dan rekor itu dipecahkannya sendiri dengan tidak tidur 12 hari. Sistem di tubuhnya tentu saja chaos. Dan terpaksa di-shutdown. Jangan sampai tubuh kita di-shutdown untuk selama-lamanya. Padahal Waktu tidur ideal untuk orang dewasa berkisar antara 7–9 jam, sedangkan lanjut usia (lansia) membutuhkan waktu tidur sekitar 7–8 jam.
Kurang tidur akibat begadang akan berpengaruh kepada kondisi emosi, kemampuan kognitif, dan fungsi otak. Efek begadang bagi kesehatan juga termasuk meningkatkan risiko penyakit, seperti diabetes, obesitas, tekanan darah tinggi, kanker, dan penyakit jantung. Selain penyakit yang disebutkan tadi sebelumnya, ternyata begadang dapat menaikkan berat badan loh SNReaders. Sebuah penelitian menunjukkan, orang yang kurang tidur cenderung lebih banyak makan camilan berkalori tinggi di malam hari.
Selain itu, mereka juga cenderung mengkonsumsi makanan berkarbohidrat tinggi dengan porsi lebih besar. Studi lain membuktikan bahwa orang yang tidur kurang dari tujuh jam sehari cenderung mengalami kenaikan berat badan ditambah peningkatan risiko obesitas dibandingkan orang yang jam tidurnya tercukupi.
Kurang tidur ada kaitannya dengan peningkatan nafsu makan dan bertambahnya rasa lapar. Bagi SNReaders yang berencana menurunkan berat badan, tentu saja begadang bukan cara yang baik untuk mewujudkannya.
Leave a Comment