Berdayakan Masyarakat Desa, Kemnaker dan Kemendes Kerjasama UINSA
satunusantaranews, Sidoarjo - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) bersama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menjalin kerja sama dengan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) terkait pemberdayaan ketenagakerjaan bagi masyarakat desa. Jalinan kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman oleh Sekjen Kemnaker, Anwar Sanusi; Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Kemendes PDTT, Herlina Sulistiyorini; dan Rektor UINSA, Masdar Hilmy di Sidoarjo, Jawa Timur (1/4).
Menaker Ida menjelaskanada tiga hal yang dikerjasamakan melalui nota kesepahaman tersebut. Pertama, UIN Sunan Ampel dapat memilih Desa-desa Migran Produktif (Desmigratif) sebagai lokasi Kuliah Kerja Nyata. Sekaligus berharap peran perguruan tinggi dalam hal ini UINSA, agar empat pilar yang ada di desmigratif dapat diperkuat, kata Menaker.
Kedua, meningkatkan kompetensi masyarakat desa melalui BLK Komunitas. Kami berharap UINSA mengambil bagian dalam memperkuat dan meningkatkan kompetensi pesantren dan masyarakat di sekitar pesantren, yang notabene berada di desa, ujar Menaker Ida.
Kerja sama ketiga yakni perluasan kesempatan kerja. Kemenaker bekerja sama dengan UINSA melahirkan entrepreneur atau wirausahawan yang menjadi pelaku usaha mikro kecil. Selama ini sudah berjalan inkubasi bisnis yang dilakukan oleh UINSA dan kita sinergikan lebih baik lagi apa yang telah dilakukan oleh UINSA dengan Kemnaker, ujarnya.
Menaker Ida memberikan apresiasi inisiatif UINSA Surabaya atas upaya pemberdayaan ketenagakerjaan dan masyarakat desa. Hal tersebut sejalan dengan Tridharma Perguruan Tinggi, utamanya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat.
"Adanya kesepahaman bersama antara Kemnaker dengan UINSA Surabaya, pada keahlian vokasi sesuai kebutuhan pasar kerja bagi komunitas dan masyarakat sekitarnya sebagai bekal keterampilan dalam bekerja atau berwirausaha, " ujarnya.
Sementara Mendes PDTT, Abdul Halim Iskandar mengungkapkan dari data yang dimilikinya, meskipun angka pengangguran lebih tinggi di kota, tapi jumlah angka kemiskinan lebih tinggi di desa dibandingkan di kota. Namun demikian permasalahan utama kemiskinan maupun penganguran adalah satu masalah yang saling tergantung karena dependesinya tinggi.
"Karena itu, kami dengan Ibu Ida dari Kemnaker dan UINSA target (Mou) ini adalah percepatan, peningkatan ekonomi di desa, penurunan jumlah penganguran, kemudian penurunan jumlah stunting, yang pada gilirannya adalah akan tercapainya penurunan jumlah kemiskinan yang ada di desa," katanya.
Baca Juga: Kemnaker Gandeng Martha-Tilaar Kembangkan Produk Obat dan Kosmetik
Sedangkan Rektor UINSA, Masdar Hilmy, berharap melalui nota kesepahaman akan semakin memperkuat sinergi antara perguruan tinggi dengan dua Kementrian untuk mengisi fungsi yang dijalankan oleh Kementerian maupun perguruan tinggi.
Masdar berpendapat, Kemnaker dan Kemendes PDDT memiliki tugas memberdayakan masyarakat dan pengembangan desa tertinggal. Sedangkan UINSA memiliki Tridharma perguruan tinggi yakni pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
"Itu nanti kita sesuaikan dan kita ikut dengan prioritas-prioritas program yang dimiliki oleh dua Kementrian ini," ujar Rektor UINSA.
Komentar