BKSP dan Dubes Arab Saudi Bahas Pengembangan Kerja Sama
satunusantaranews, Jakarta - Arab Saudi merupakan mitra penting Indonesia. Kedua negara ini memiliki hubungan baik dan sudah berjalan dalam jangka waktu yang sangat lama. Arab Saudi punya kedekatan khusus dengan masyarakat Indonesia. Karena itu DPD RI berharap itu bisa menjadi modal untuk kerja sama yang lebih luas, ungkap Ketua Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) DPD RI Gusti Farid Hasan Aman saat bertemu dengan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Syekh Essam bin Abed Al-Thaqafi, di Jakarta (17/6).
Sementara Duta Besar Arab Saudi Syekh Essam bin Abed Al-Thaqafi dalam pertemuan tersebut memaparkan bahwa hubungan kedua negara semakin baik, khususnya pasca kunjungan kedua kepala Negara.
“Arab Saudi juga ikut berinvestasi dalam pembangunan ibu kota negara (IKN),” tuturnya.
Menurut Syekh Essam bin Abed Al-Thaqafi bahwa kerja sama ekonomi dan perdagangan juga semakin intensif dan akan segera dilakukan expo perdagangan kedua negara. Dalam perjanjian sosial budaya, kedua negara pun mengembangkan hubungan people to people yang berbasis pada semangat perdamaian, toleransi dan kemanusiaan.
Para anggota BKSP DPD RI memanfaatkan kesempatan Rapat Kerja ini untuk menanyakan beberapa hal seputar ibadah haji. Seperti diketahui Arab Saudi belum membuka haji bagi jamaah dari berbagai negara, termasuk Indonesia.
Baca Juga: Pemerintah Tidak Memberangkatkan Jemaah Haji 1442 H
Para senator mengajukan permohonan agar dicari jalan tengah mengingat banyak sekali rakyat Indonesia yang sangat ingin berhaji dan berumrah. Jalan tengah yang dimaksud misalnya memberlakukan screening dan tindakan pencegahan melalui swab test dan kesamaan pemahaman dalam hal vaksin.
Anggota DPD RI asal Provinsi Banten Ali Ridho mengatakan jamaah haji Indonesia telah dua kali tidak bisa berangkat disebabkan oleh pandemi yang bel usai. Hal ini mengakibatkan antrian jamaah haji yang semakin panjang dan lama serta beberapa daerah bahkan antriannya bisa lebih dari 40 tahun.
"DPD RI berupaya mengakomodasi aspirasi masyarakat dan menyampaikan secara langsung pada Yang Mulia Dubes Arab Saudi. Harapannya ada solusi yang baik bagi kedua belah pihak," terangnya.
Menanggapi itu, Syekh Essam bin Abed Al-Thaqafi mengatakan bahwa pihaknya memahami keinginan masyarakat Indonesia dan soal ini akan menjadi masukan dan pertimbangan pemerintah Arab Saudi ke depan.
Sedangkan dalam hal industri syariah kedua pihak juga sepakat untuk menjalin kerja sama yang lebih intensif. Pasalnya potensi bisnis syariah dalam berbagai bidang sangat besar. Untuk Indonesia sendiri industri syariah berkembang sebesar 20 persen year on year pada tahun 2020.
Peluang yang sangat besar dalam industri syariah bagi kedua negara mencakup industri keuangan, pariwisata, makanan dan minuman. Untuk itu kedua negara perlu membicarakan hal ini lebih lanjut untuk menggali potensi dan menetapkan standar bersama.
Terakhir dalam bidang pendidikan, Arab Saudi terbuka bukan hanya dalam pendidikan keagamaan tetapi juga dalam pendidikan secara umum seperti kedokteran, arsitektur dan sebagainya. Peluang beasiswa juga terbuka di Arab Saudi. Para senator DPD RI melihat kesempatan ini untuk memberdayakan putra daerah agar bisa belajar di Arab Saudi.
Komentar