Bulog Diminta Segera Perbaiki Manajemen Cadangan Stok Beras

satunusantaranews, Jakarta - Bulog diminta segera memperbaiki manajemen cadangan stok beras karena persoalan disposal stock atau pembuangan stok beras yang mutunya berkurang merupakan pemborosan, demikian dikemukakan Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS, Johan Rosihan (19/5). Hal tersebut lantaran terjadinya disposal stock atau pembuangan stok beras yang mutunya sudah berkurang dan ini mesti menjadi perhatian Bulog.

“Dalam tata kelola stock beras dimana program ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga beras harus seimbang dengan penyerapan beras dalam negeri,” ujar Johan. Jadi harus ada upaya efektif dari Bulog agar tidak ada cadangan stok yang dibuang.

“Saya juga minta peran dari Kementerian Pertanian terkait dengan disposal stock ini semakin jelas dan tegas, agar ada tanggung jawab untuk menyelesaikan permasalahan pembuangan stok beras yang mutunya sudah berkurang dengan kriteria penurunan mutu yang jelas dan mekanisme yang handal agar ketahanan pangan kita semakin baik,” lanjut Johan.

Legislator dari NTB ini juga mempertanyakan kinerja Bulog dalam melakukan pengelolaan CBP (cadangan beras Pemerintah) dengan mengutamakan penyerapan gabah beras produsen dan penugasan untuk penyaluran kepada masyarakat berpendapatan rendah agar terjadi perputaran stok beras di Gudang Bulog.

Sampai saat ini belum ada tindak lanjut dari Bulog untuk memprioritaskan penyerapan gabah beras produsen yang mengakibatkan harga gabah terus anjlok dan pasti merugikan petani yang sedang panen raya. Dari sisi realisasi pengadaan dalam negeri selama semester 1 ini saja ternyata lebih rendah dibanding tahun-tahun sebelumnya, papar Johan.

Seperti diketahui, penyerapan gabah semester 1 tahun 2018 sebesar 1.004.245 ton. Lalu turun lagi pada tahun 2019 sebesar 748.365 ton, turun lagi tahun 2020 menjadi 696.297 ton lalu sekarang hanya 670.916 ton, urainya.

Wakil rakyat dari Pulau Sumbawa ini menyesalkan realisasi tanggap bencana selama tahun 2021 ini juga sangat rendah dibanding tahun lalu padahal dirinya sebagai anggota Komisi IV DPR. Dan sebelumnya sudah menekankan agar Bulog segera melakukan koordinasi dan sinkronisasi dengan Kemensos dan Lembaga lainnya dalam hal penyaluran beras tanggap darurat bencana, tutur Johan.

Johan juga menyoroti harga beras mengalami penurunan dibanding tahun lalu, hal ini berdasarkan data BPS pada April 2021 dimana harga beras mengalami penurunan sebesar 2,68% dibanding April 2020. Maka peran Bulog dalam hal stabilisasi harga beras juga patut dipertanyakan karena operasi pasar dalam menjaga stabilitas harga beras ternyata belum berhasil dan harga gabah terus melorot sehingga berdampak pada kerugian petani, tutup Johan Rosihan.

Penulis: Sri Abdini
Editor: Bambang P

Baca Juga