satunusantaranews, Jakarta – Ternyata tak hanya manusia yang memerlukan vaksin untuk mencegah diri dari serangan penyakit. Ikan pun juga memerlukannya, nila, si ikan konsumsi air tawar ini, juga memerlukan vaksin, yang kini dikembangkan oleh Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Ikan nila rentan terhadap dua penyakit yang timbul bersamaan, yaitu Motile Aeromonas Septicemia (MAS) dan Streptococcosis. Sebagai salah satu alternatif pencegahan penyakit potensial pada budidaya ikan nila. Dihadirkanlah vaksin kombinasi antara A. hydrophila – S. agalactiae dapat berguna sebagai salah satu alternatif pencegahan penyakit potensial pada budidaya ikan nila.
Komersialisasi HKI vaksin koktail A. hydrophila – S. agalactiae dapat mendukung pemerintah dalam arah kebijakan strategis. Hal itu bertujuan untuk pembangunan perikanan budidaya berkelanjutan melalui pengembangan sistem kesehatan ikan dan lingkungan. Demi menghasilkan produk perikanan budidaya yang aman dikonsumsi serta menjaga kondisi lingkungan yang optimal dengan program unggulan KKP yaitu Gerakan Vaksinasi Ikan (Gervikan) sejak tahun 2012.
Sebenarnya tujuan utamanya adalah mensosialisasikan penggunaan vaksin sebagai upaya pengendalian penyakit ikan yang aman, efektif dan murah, serta mendorong penyediaan vaksin oleh penyedia isolat dan produsen obat ikan untuk memproduksi vaksin ikan secara massal.
Kepala BRSDM Sjarief Widjaja mengatakan, arahan untuk mengembangkan perikanan budidaya ini merupakan arahan langsung dari Presiden Joko Widodo kepada KKP.
Leave a Comment