satunusantaranews, Makassar – Di Terminal Peti Kemas, Karantina Pertanian Makassar telah melakukan sertifikasi ekspor komoditas pala dan cengkeh dengan volume total sebesar 15 ton ( Pala sebanyak 7,5 ton dan Cengkeh sebanyak 7,5 ton) senilai 1,7 miliar rupiah. Eksportir dari CV SMS menyampaikan Rusia sebagai negara tujuan ekspor perdana di tahun 2022.
Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sulawesi Selatan Ashari Fakhsirie Radjamilo mengatakan dengan adanya launching ekpor ini dapat menjadi motivasi bagi para pelaku usaha ekpor di Sulsel utamanya UKM untuk terus memacu peningkatan kontribusi ekspornya terhadap peningkatan dan pengembangan ekspor Sulawesi Selatan.
“Kami sampaikan bahwa imbauan Menteri Pertanian pertama yaitu tiada hari tanpa ekspor, kedua jangan sampai ada kabupaten atau kota yang tidak ada ekspornya. Ini adalah sesuatu yang perlu kita sampaikan ke rekan-rekan semua,” papar Ashari.
Kepala Karantina Pertanian, Lutfie Natsir mengatakan sebagai unit teknis, Karantina Pertanian Makassar terus melakukan upaya mendukung program gerakan tiga kali lipat ekspor (Gratieks). Salah satunya bersinergi dengan instansi di lingkup Provinsi Sulawesi Selatan dalam hal percepatan ekspor komoditas pertanian.
“Kami terus bersinergi dengan para instansi mitra seperti BUMN, asosiasi, dan para pelaku usaha dalam upaya peningkatan akselerasi ekspor di Sulsel. Karantina Pertanian Makassar akan terus melakukan pendampingan, supervisi, dan bimbingan kepada para pelaku usaha untuk memperkuat ekspor di Sulsel,” ungkap Lutfie.
“Saya sendiri sangat bangga dengan CV. CMS ini, sebagai pengusaha milenial mereka mampu menembus pasar Eropa. Hal ini menjadi pemicu bagi para pelaku usaha lain dalam melakukan eksplorasi komoditas andalan di Sulsel agar terus berlanjut dan mengalami peningkatan jumlah komoditas ekspor,” tutup Lutfie.
Leave a Comment