Opini

Cryptocurrency, Sang Mata Uang Dunia Maya

satunusantaranews, Jakarta – Cryptocurrency adalah mata uang maya yang beredar di internet dan pada saat ini ada lebih dari 5000 macam. Yang paling terkenal adalah Bitcoin yang merupakan cryptocurrency pertama yang diluncurkan oleh Satoshi Nakamoto pada tahun 2008. Sampai sekarang tiada yang tahu tentang siapa itu Satoshi Nakamoto, entah nama perorangan atau sebuah kelompok yang mempunyai jejaringan. Perkiraan kasar dari sebuah data dikatakan kalau dia sekarang berumur 45 tahun dan berasal dari negara Japan.

Saat diluncurkan pada tahun 2009 bitcoin tidak bernilai sama sekali dan merupakan hanya sebuah data. Awalnya hanya sebagai reward atau hadiah saat downloading sebuah program atau pertukaran data di antara para programmer komputer di seluruh dunia.

Bagaikan sebuah permainan yang bertujuan mengumpulkan point hingga nilai tukar 10 ribu bitcoin saat itu hanya dihargai dengan satu loyang pizza. Sambil memperbaiki sistem, ada selama bertahun-tahun lamanya satu bitcoin hanya bernilai seharga sebuah permen saja.

Pertukaran tangan pemilik bitcoin tercatat dalam sebuah buku transaksi yang disebut dengan blockchain dan menggunakan code-code dengan double verifikasi. Sehingga keamanannya sangat terjaga, jika misalnya seorang hacker hendak menembusnya mereka harus melewati data yang terkumpul sejauh jarak Jakarta – Bali.

Sistem keamanan yang sangat pelik ini akhirnya menimbulkan kepercayaan di antara para spekulan terutama bagi mereka yang berbisnis haram yang tidak ingin kalau pihak pemerintah mengetahui. Sehingga lambat laun nilai bitcoin semakin naik dan kini mencapai nilai tukar yang sangat fantastis sehingga dengan empat buah koin saja bisa membeli sebuah mobil Ferrari.

Yang sangat tidak lazim, sebagai seorang pencetus bitcoin, Satoshi Sakamoto menghilang dari peredaran beberapa tahun kemudian. Dia diperkirakan mempunyai lebih dari 1 juta bitcoin yang belum dicairkan sehingga dengan nilai tukar yang ada sekarang bisa segera menempatkannya sebagai orang ke 15 terkaya di seluruh jagat alam.

Ada yang memperkirakan kalau dia kemungkinan hanya sebuah AI alias Artificial Intelligence yakni sebuah komputer yang terprogram. Antara ironi dan ngenes, karena uang sebanyak itu tidak bisa dicairkan karena sang pemilik tidak jelas atau seperti juga pernah kejadian saat seseorang yang lupa akan password sehingga hartanya menjadi terkunci dan selamanya terpendam.

Pergolakan nilai tukar bitcoin bagaikan roller coaster yang bisa naik menanjak hingga kepuncak dalam semalam atau juga terjerembab hingga ke dasar dalam satu jam. Sistem ini sangat sensitif terhadap berbagai issue, seperti pernyataan tentang awal pandemi yang langsung membuatnya terjungkal atau menaik ketika Elon Musk mengatakan akan menerima bitcoin sebagai alat pembayaran.

Sehingga bagi peserta yang mengidap sakit jantung disarankan untuk tidak ikut bermain Cryptocurrency. Atau seperti teman saya yang baru kemarin sore pamer ini itu dan sekarang menggerung-gerung bagaikan orang kesurupan karena semua harta telah hilang laksana ditelan setan siluman.

Oleh B. Uster Kadrisson, pemerhati sosial-kemasyarakatan

Leave a Comment
Share
Published by
Kahfi SNN