Hukum dan Peristiwa

Deolipa Yumara Sikapi Santai Dilaporkan Terkait Pernyataannya di Media Massa

Satunusantaranews – Jakarta, Deolipa Yumara melaporkan Angela Lega melakukan penipuan atas dirinya, kini ia dilaporkan Jonathan Amara ke Polres Jakarta Selatan, karena dinilai melakukan ujaran kebencian dan SARA terkait pernyataannya di media massa tentang Engela Lega.

Lebih lanjut dikatakan, dirinya tak membenci orang apalagi menyangkut Sara, ia sendiri tak paham dilaporkan atas dasar apa. Namun menurutnya bila terkait Angela Lega dirinya siap menceritakan kronologis kenapa ia menyampaikan hal tentang Angela Lega ke media.

Dikatakan, Angela Lega menipu dirinya dengan cara yang paling sederhana, dia minta ke Deolipa barang-barang bermerek yang nilainya hingga miliaran rupiah. Angela juga meminta uang tunai, yang menurutnya uang itu digunakan untuk membayar produser untuk programnya Angela Lega.

Uang yang diminta sekitar Rp1,4 miliar untuk 4 stasiun TV, “jadi dia ini penipu sejati dan saya jadi tahu karakter dia. Kalau dia bilang taat beribadah, jawabnya tidak karena dia tidak pernah sembayang, kalau dia bilang taat beribadah, jawabnya tidak karena dia doyan minum wine kelas atas pula”, ujarnya menambahkan.

Karena itu, pengacara nyentrik yang biasa disapa olif, beranggapan artis pernah dekat dengan Rhoma Irama itu iblis, jadi iblis itu melekat dengan dirinya. Punya agama tapi jiwanya jiwa iblis. Maka ia mengingatkan untuk kembali ke jalan yang benar yang diridhoi Tuhan.

“Kembali sama Tuhan itu maksudnya kembali pada kebenaran, Tuhan kan kebenaran. Jadi kembali lah ke jalan kebenaran, jangan lagi Anda berbuat maksiat. Kan begitu maksudnya, cuma orang itu kadang pikirannya bodoh termasuk si Nandar (pelapor-red) dipikirnya ke nista agama, kita tidak bicara agama. Kita ngomongin Angela itu kudu bertobat fan kembali ke Tuhan”, tandasnya.

Menurutnya, banyak masyarakat kita punya pikiran sektarian dan tergesa-gesa lalu melaporkan, padahal itu bisa berbalik pada dirinya dilaporkan atas laporan palsu. Makanya banyak orang tidak paham gaya bahasa, afermatif mana, analogi mana, eksplisif mana, dan implisif mana.

Meski sudah dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan, Deolipa tetap tenang dan menyikapi secara santai. Karena baginya seorang pengacara itu biasa soal lapor melapor, kadang kita buat laporan kadang kita dilaporkan. “Yang penting kita berpegang pada kebenaran saja”, ujaran menutup pembicaraan dengan media di kediamannya.

Leave a Comment
Published by
Admin SNN