Di Masa Pandemi, CPRO Mencatat Kenaikan Penjualan dan EBITDA

satunusantaranews, Jakarta – Di tengah kondisi pandemi COVID 19,  PT.Central Proteina Prima Tbk (IDX:CPRO) sampai dengan triwulan ke 3 tahun 2020 mencatat kenaikan penjualan sebesar Rp.5,6 triliun (dibandingkan periode yang sama tahun 2019 mencapai Rp5,5 triliun, red).

 

Adapun dua unit usaha Perseroan yang mencatat performa dengan pertumbuhan yang cukup baik, Unit Usaha Pertama; Unit Usaha Pet Food (produk makanan hewan kesayangan) yang membukukan kenaikan penjualan sebesar Rp.522 miliar hingga bulan September tahun 2020 (atau naik 57,9% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019, red).

 

Unit Usaha Kedua; Unit Usaha Export Makanan Frozen Seafood, yang membukukan penjualan sebesar Rp.832 miliar. Dengan penetrasi pasar Eropa sekitar 40-45%, Amerika Serikat 30-35%, Jepang 15-20% dan 15% sisanya negara tujuan export lain dari total penjualan Perseroan selama 9 bulan pertama tahun 2020.

Nilai penjualan hingga tahun 2020 pun diperkirakan akan naik dari pencapaian tahun 2019, di kisaran Rp.7,4 – 7,5 triliun dengan EBITDA tahun 2020 diperkirakan akan mencapai Rp.725 – 750 milyar.

 

Meski demikian, bukan berarti kinerja Perseroan tidak terdampak akibat pandemi. Berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan selama 9 bulan tahun 2020, beberapa unit usaha tidak tumbuh dibandingkan dengan tahun 2019 seperti bisnis pakan ikan, pakan udang dan bibit udang.

 

Selain itu, unit usaha domestic food mengalami penurunan penjualan yang cukup signifikan dibandingkan dengan tahun 2019, karena penurunan penjualan ke segmen horeca (hotel, restoran, café) yang merupakan sektor yang cukup terdampak akibat pandemi COVID 19.

Sementara prospek bisnis di tahun 2021 yang masih akan berhadapan dengan ketidakpastian kondisi ekonomi global, baik dampak dari perseteruan dagang (“trade war”) antara Amerika Serikat dan China, pergolakan kurs Rupiah, dan juga pandemi COVID 19, Perseroan optimis masih ada peluang untuk tumbuh. Oleh karenanya, Perseroan mentargetkan pertumbuhan penjualan sekitar 5% dengan target EBITDA antara Rp.750 – 800 miliar.

 

Lantaran berdasarkan pengalaman Perseroan selama tahun 2020, sektor makanan masih merupakan sektor yang cukup dapat bertahan karena masyarakat masih membutuhkan nutrisi dari produk ikan dan udang. Selain itu, Perseroan juga meyakini Pemerintah Indonesia dan pemerintah di negara negara maju juga akan berupaya keras untuk mendorong daya beli masyarakat dalam rangka untuk meningkatkan konsumsi melalui berbagai program andalan.

 

Hendri Laiman, selaku Direktur Utama PT.Central Proteina Prima Tbk menjelaskan bahwa segmen by segmen sebenarnya masih ada semuanya naik. Cuma kenaikannya memang yang paling besar dari bisnis Pakan Hewan Kesayangan itu. Dan kalau kita masih melihat bahwa tahun depan masih ada  potensi pertumbuhan 20-30 persen.

 

Karena dengan pandemi ini, orang banyak di rumah. Mereka juga memelihara hewan kesayangan. Sehingga konsumsi untuk makanan hewan kesayangan cukup signifikan di tahun ini. Tahun depan pun kami masih menghitung masih ada potensi kenaikan itu, jelasnya.

Sementara untuk Food, memang kami itu membagi dua segmen, antara segmen untuk Horeka dan untuk unuser costumer atau yang untuk retail. Kalau untuk Horeka, sampai saat ini kita belum bisa melihat seperti apa tahun depan.

 

Jadi waktu kami menyusun itu semua, kami asumsikan kondisinya seperti saat ini. Dan dengan kondisi saat ini mengapa kami bisa mengeluarkan angka 5% itu.

 

Untuk industri budidaya ikan dan udang tetap ada kenaikan, tapi kami dengan situasi covid19 ini nggak akan signifikan. Kami masih menghitung, masih memperkirakan kemungkinan boomingnya itu bulan Puasa dan Lebaran. Kemungkinan kalaupun pemerintah mengijinkan itupun masih belum terlalu bebas seperti tahun 2019 atau tahun sebelumnya.

 

Dan untuk Pet Food sendiri hanya sekitar 10 – 15 persen dari total penjualan kita. Jadi kenaikan dia itu, meski naik 20-30% tapi nggak akan bisa mendorong secara total.

Seperti diketahui, sampai dengan bulan September 2020, Perseroan telah merealisasikan capex sebesar Rp.45 miliar dan mengestimasikan tambahan capex sebesar Rp40 miliar di triwulan 4 tahun 2020. Mayoritas pengeluaran capex didominasi untuk peningkatan kapasitas produksi untuk pakan dan makanan hewan kesayangan dan juga penambahan gudang di pabrik yang berlokasi di Sepanjang dengan estimasi Rp.61 miliar, ekspansi pembibitan udang di Aceh Rp.5 milyar, dan peremajaan fasilitas produksi yang ada sebanyak Rp19 miliar.

 

Rencana capex untuk tahun 2021 juga telah dianggarkan untuk mendukung pertumbuhan bisnis Perseroan yang diperkirakan mencapai Rp.102 miliar, yang terdiri dari biaya peremajaan fasilitas lama dan sekaligus peningkatan kapasitas produksi pakan dan makanan hewan kesayangan sebesar Rp65 miliar, penambahan kapasitas produksi pembibitan udang sebesar Rp13 miliar dan peremajaan fasilitas unit usaha selain kedua unit bisnis di atas sebesar Rp24 miliar.

 

Selain merencanakan peningkatan kapasitas produksi untuk merespons kenaikan penjualan, Perseroan juga optimis bahwa proses restrukturisasi obligasi anak perusahaan Perseroan Blue Ocean Resources Pte Ltd yang sedang dalam proses negosiasi dan diskusi dengan para pemegang obligasi akan mencapai kesepakatan pada tahun 2020 dan akan tuntas pada tahun 2021.

 

Turut hadir dalam konferensi pers ekspose bisnis PT.Central Proteina Prima Tbk, yakni Hendri Laiman selaku Direktur Utama, Saleh selaku Wakil Direktur dan Arman Zakaria Diah selaku Direktur Perseroan (menggantikan Aris Wijayanto berdasar hasil RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa PT Central Proteina Prima Tbk, yang berlangsung di Soehanna Hall, Energy Building, SCBD, Jakarta, 17/11).

 

Ada pun Produk Produk dari PT.Central Proteina Prima Tbk (Persero), untuk Fish Feed ada Hi Pro Vite, Bintang, Turbo Feed, Super Carp, CP dan All Feed. Sedangkan untuk Shrimp Feed ada Bintang, Irawan, Novo dan Marine. Sementara untuk Food antara lain Fiesta, Champ dan Shifudo.

 

Sedangkan untuk Pet Food, ini salah satu terobosan terbaru PT.Central Proteina Prima Tbk, dimana penjualan pakan Pet Food ini, kami sangat mendorong sekali karena Pet Food akan menjadi tren dimasa depan. Dimana hewan peliharaan di Indonesia akan meningkat sejalan dengan perbaikan taraf hidup masyarakat. Ada pun untuk Pet Food produk produknya Cleo, Bolt, Takari, Osaka, Hiro, San Koi, Sakura, dan Breeder.

Leave a Comment
Published by
Dini SNN