satunusantaranews, Jakarta – Diah, seorang perempuan, ditemui disebuah jalan dengan tubuh berwarna silver dari ujung kepala sampai ujung kaki ini mengutarakan perjuangan dia mencari nafkah. Ia memilih menjadi manusia silver demi tetap bertahan hidup selama PSBB.
Baca juga : Kulit Gatal-gatal Tak Jadi Penghalang Manusia Silver Cari Uang Receh
“Kenapa saya jadi Silver seperti ini, karena cari uang susah pas PSBB begini. Keduanya daripada nganggur dan berbuat yang nggak- nggak mendingan cari uang halal.” Ia baru melakoni ini kurang lebih dua bulan. Ia biasanya berjalan bersama temannya berempat saja di Kampung Melayu, di kolong jembatan.
Baca juga: Terkena Imbas PSBB, Maya Septha Minta Masyarakat Patuh
Ternyata Diah ini adalah seorang ibu rumah tangga dan memiliki anak. Ia mengutarakan keluh kesahnya mencari nafkah menjadi manusia silver untuk bertahan hidup.
“Kalau sehari hari yaa ibu rumah tangga, cuma anak saya sudah besar dia bawa Grab. Dan resiko badan dibikin Silver yaa Tatib, Satpol PP lah. Kalau resiko buat kulit, kan nggak macam macam sejenis tinner. Ini cuma pakai minyak goreng, terus selesai Silver dibersihin pakai Sunlight. Nggak masalah. Terus ditiban lagi pakai Handbody. Jadi nggak gatel.”
Diah melanjutkan kalau keluarganya kurang menyetujui Ia menjadi manusia silver. “Tanggapan keluarga sih marah, nangis. Babe kan pensiunan polisi.”
Ia juga pernah bermasalah dengan petugas keamanan. “Sama Kamtib ada masalah. Pernah sih ditangkap waktu saya tidur di kolong. Tapi pas silver begini sih nggak. Kemaren waktu saya main di Mayasari sih ada yang ke tangkep, tapi bukan Silver. Kita berdua kelihatan tapi nggak bawa anak kecil. Itu yang identik di tangkep-tangkepin yang bawa anak kecil.”
Intinya, Diah bersama teman-temannya mencari uang yang halal, dan tidak melanggar hukum. “Misalnya, seandainya ada yang nodong, maksa. Kita kan nggak. Kita dikasih syukur, yaa nggak dikasih yaa jalan.”
Selama PSBB, Diah merasa penghasilannya berkurang, namun dia berpasrah diri.
“Penghasilan kalau PSBB nggak ada yaa lumayan. Tapi kalau kayak begini PSBB, seminggu ditutup yaa berkurang. Kalau berempat yaa dicak empat. Asal bisa buat makan, bisa buat bayar kontrakan. Pulang sih secapeknya aja. Kita nggak terpengaruh untuk harus dapet yang berlebihan sih.”
Leave a Comment