Ekonomi Bisnis

Digitalisasi Pasar Rakyat di Pasar Atas Cimahi Targetkan 1 Juta Pedagang Terdigitalisasi

satunusantaranews, Cimahi – Kementerian Perdagangan terus mendorong pasar rakyat untuk tetap beroperasi, khususnya di masa pandemi Covid-19. Digitalisasi Pasar Rakyat yang diinisiasi Kementerian Perdagangan menjadi salah satu usaha memberdayakan pasar rakyat. Program tersebut menargetkan 1.000 – 2.000 pasar rakyat dan satu juta pedagang pasar rakyat terdigitalisasi pada 2022.

 

Demikian ditegaskan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Oke saat menghadiri “Peluncuran Digitalisasi Pasar Rakyat Juara Jawa Barat dan Pencanangan Pasar SIAP QRIS” di Pasar Atas Baru Cimahi, Jawa Barat (15/11).

 

Acara peluncuran diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat. Turut hadir Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kepala Departemen Regional Bank Indonesia Ameriza M. Moesa, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 2 Jawa Barat Indarto Budiwitono, Pemimpin Wilayah BRI Bandung Ida Bagus Ketut Subagia, Plt. Walikota Cimahi Ngatiyana, dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Mohammad Arifin Soedjayana.

 

“Pemerintah terus berupaya menjaga pertumbuhan ekonomi nasional di masa pandemi Covid-19 dengan memberikan perhatian lebih kepada pasar rakyat dan pedagang di pasar rakyat. Hal ini kami lakukan untuk mendorong pasar rakyat agar tetap terus beroperasi dan menggerakkan sektor perdagangan melalui program digitalisasi pasar rakyat. Cakupan digitalisasi pasar rakyat terdiri dari aspek E-Commerce, E-Monitoring, Aplikasi Peduli Lindungi, E-Complain, Digital Marketing, E-Retribusi dan E-Registrasi,” ujar Oke.

 

Sejalan dengan program Digitalisasi Pasar, lanjut Oke, Kementerian Perdagangan juga mendukung sepenuhnya program “Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai (SIAP) Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS)” yang dicanangkan Bank Indonesia.

 

Program ini implementasi digitalisasi pembayaran di pasar rakyat dan pusat perbelanjaan. Selain itu, lanjut Oke, untuk membantu para pedagang berjualan secara daring, Kementerian Perdagangan juga telah melakukan inisiasi membuat nota kesepahaman (MoU) dengan Gojek dan Tokopedia.

 

Saat ini, sudah delapan pasar yang menerapkan digitalisasi dengan Tokopedia, yaitu Pasar Sabilulungan Kabupaten Bandung, Pasar Cihapit Kota Bandung, Pasar Beringharjo Kota Yogyakarta, Pasar Anyar Kota Tangerang, Pasar Kampung Baru Kota Makassar, Pasar Pabaeng-baeng
Kota Makassar, Pasar Badung Kota Denpasar, dan Pasar Oro Oro Dowo Kota Malang.

 

“Kami berharap dengan peluncuran digitalisasi pasar ini para pengelola pasar, pedagang, para pelaku usaha dagang, mikro, kecil dan menengah (UMKM) serta pemangku kepentingan dapat memberikan dukungannya agar program ini dapat berjalan lancar dan diimplementasikan secara optimal,” pungkas Oke.

 

Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menambahkan, kegiatan peluncuran digitalisasi pasar rakyat di pasar Atas Cimahi juga menandai lahirnya pasar yang modern. Pemerintah Provinsi Jawa Barat berharap hal ini dapat turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

 

“Peluncuran Digitalisasi Pasar Rakyat Cimahi ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan pemanfaatan inovasi dan teknologi untuk memperkuat sinergitas pemerintah, perbankan, dan masyarakat. Sehingga, tercipta ekosistem ketahanan ekonomi di pasar rakyat Jawa Barat,” kata Uu.

 

Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kepala Departemen Regional Bank Indonesia Ameriza M. Moesa berharap, digitalisasi pasar rakyat dapat ikut berkontribusi memajukan perekonomian Jawa Barat. Plt. Walikota Cimahi Ngatiyana mengungkapkan, digitalisasi penting dilakukan untuk memberikan kenyamanan dalam transaksi jual beli di era ini.

 

Selain itu, digitalisasi ini juga dapat sekaligus sebagai sarana meningkatkan pengawasan dan kenyamanan berbelanja, khususnya bagi
warga Cimahi.

Leave a Comment
Published by
Kahfi SNN