satunusantaranews, Banda Aceh – Dunia politik tidak bisa dipisahkan dari hidup dan kehidupan sehari-hari. Hampir semua kebijakan yang dijalankan hari ini merupakan hasil dari permufakatan politik. Dari itu sangat diharapkan agar semua masyarakat mengerti, faham dan melek dengan dunia perpolitikan. Demikian disampaikan anggota DPD RI Perwakilan Aceh, M Fadhil Rahmi dalam acara sosialisasi empar pilar kebangsaan yang dilaksanakan oleh Dewan Dakwah Aceh di markasnya Gampong Rumpet, Kecamatan Krueng Barona Jaya,Kabupaten Aceh Besar (21/11).
Ketua Panitia Pelaksana Dr Abizal M Yati MA mengatakan kegiatan sosialisasi empat pilar ini dan diikuti oleh Pengurus Dewan Dakwah Aceh, mahasiswa Akademi Dakwah Indonesia (ADI) Aceh dan undangan lainnya.
Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman kepada pengurus Dewan Dakwah sebagai dai ummat dan kepada mahasiswa ADI Aceh sebagai kader dai kedepan tentang sejarah NKRI dan menumbuhkan kecintaan pada NKRI, sehingga tidak ada kesan bahwa dai itu anti NKRI.
Selain M Fadhil Rahmi, kegiatan sosialisasi itu juga diisi pemateri lainnya yaitu Ketua Umum Dewan Dakwah Aceh, Dr Muhammad AR MEd dengan moderatornya Sekretaris Dewan Dakwah Aceh, Zulfikar, MSi.
“Kedepan jangan lagi melihat dunia politik itu dengan perasan negatif dan apriori terhadapnya. Karena kebijakan-kebijakan sekarang ini semuanya dihasilkan melalui perpolitikan. Dari itu marilah kita melek politik dan juga mengambil peran di perpolitikan sesuai kemampuan masing-masing,” kata Syeik Fadhil Rahmi.
Syech Fadhil menjelaskan di senayan itu banyak hal-hal baru yang terkadang tidak mudah dan tidak sesuai dengan ekpektasi yang diharapkan. Karena itu sangat dibutuhkan kepada orang-orang yang sefikiran dan seide untuk berjuang bersama demi kemaslahatan ummat.
“Dinamika perpolitikan itu sangat dinamis dan selalu berubah-ubah. Dengan faham dan melek politik, maka kita akan bisa melihat dan memilih orang-orang yang memperjuangkan agama Alah dan juga kepentingan rakyat,” kata Syeikh Fadhil.
Ia menambahkan sosialisasi empat pilar itu merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh seluruh anggota MPR RI di daerah pemilihannya masing-masing untuk memupuk rasa nasionalisme Kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Disamping itu juga sebgai ajang silaturrahmi untuk menampung aspirasi masyarakat.
“Terkait empat pilar itu, tentunya masyarakat Aceh lebih nasionalis dari daerah lainnya. Dari dulu juga masyarakat Aceh sudah berjuang melawan penjajah untuk kemerdekaan NKRI,” kata Syeikh Fadhil.
Pada kesempatan tersebut Syeikh Fadhil juga menambahkan tentang pentingnya pendidikan kepada para mahasiswa Akademi Dakwah Indonesia (ADI) Aceh. Ia meminta para mahasiswa ADI Aceh ini untuk bersyukur karena terpilih sebagai mahasiswa dan bisa belajar dakwah yang mana para mahasiswa itu berasal dari daerah perbatasan Aceh.
“Salah satu solusi untuk merubah kemiskinan adalah melalui pendidikan yang layak. Janganlah bermalasan ketika duduk di dunia pendidikan. Karena itu bekal ketika terjun ke masyarakat,” kata Syekh Fadhil.
Sementara itu Ketua Umum Dewan Dakwah Aceh, Dr Muhammad AR MEd dalam materinya yang berjudul “Peran Dewan Dakwah dalam Menjaga Keutuhan NKRI” mengatakan salah satu tokoh yang melahirkan NKRI adalah Mohammad Natsir yang merupakan pendiri Dewan Dakwah melalui Mosi Integralnya. Disamping itu Mohammad Natsir juga mengajak kaum muslimin untuk menyelamatkan NKRI dengan dakwah.
“Mungkinkah orang Dewan Dakwah mengkhianati NKRI, tentu tidak mungkin. Oleh karena itu jangan diragukan lagi kecintaan kaum muslimin kepada NKRI. Mareka selalu mengajak untuk menguatkan ukhuwah dan solidaritas untuk negeri ini,” pungkas Dr Muhammad AR MEd.
Leave a Comment