Ekonomi Bisnis

Dorong Realisasi Perkembangan SulSel, LaNyalla langsung Tinjau Lokasi

satunusantaranews, Parepare – Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti didampingi Wakil Walikota Parepare Pangerang Rahim melakukan peninjauan langsung rumah masa kecil Presiden ke-3 Indonesia almarhum BJ Habibie di Kecamatan Ujung, Kota Parepare Sulsel. Peninjuan tersebut dilakukan pada, Jumat (25/9/2020).

 

Rumah yang berlokasi di Jalan Alwi Abdul Jalil Habibie telah tercatat sebagai cagar budaya kota Parepare. Meski menjadi aset daerah rumah tersebut terlihat kurang terawat dan banyak dipenuhi daun pepohonan yang gugur, namun struktur dari bangunan itu sendiri masih terlihat utuh dengan bagian dalam yang masih sama.

 

“Saya setuju dan mendorong Pemerintah Kota Parepare yang akan menjadikan rumah ini sebagai Museum BJ Habibie. Selain sebagai bentuk penghormatan kita kepada Presiden Indonesia ketiga tersebut, juga ini adalah bagian dari kearifan lokal, sekaligus ikon kebanggaan masyarakat Parepare khususnya, dan Indonesia pada umumnya,” ucap LaNyalla.

 

Setelah mengunjungi rumah masa kecil BJ Habibie, LaNyalla dan rombongan juga berkunjung ke Sentra Agribisnis dan Kebun Kabupaten Enrekang. Kunjungan tersebut disambut langsung oleh Bupati Muslimin Bando. Kegiatan tersebut dirangkaikan dengan penanaman pohon dan bibit hortikultura, juga melepaskan bibit ikan Nila dan Gurame ke dalam penangkaran.

 

“Daerah harus menjadi kekuatan ekonomi dengan fokus kepada potensinya masing-masing. Enrekang sudah fokus di pertanian dan perkebunan. Sudah on the track,” tukasnya. Serangkaian kegiatan yang dilakukan Ketua DPD RI ini bertujuan untuk selalu mendorong daerah mencari terobosan guna peningkatan kapasitas fiskal daerah. Apalagi di tengah pelambatan ekonomi dan resesi yang sudah di depan mata.

 

Baca Juga: Rapat Kerja Virtual Komite IV DPD RI dengan Menteri Keuangan RI, Beri 8 Catatan Khusus

 

Sebelumnya, pada kamis malam LaNyalla bersilaturahim dengan Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah dan Forkompimda dengan membahas apa yang menjadi kebutuhan Sulsel baik dalam bidang pertanian, perikanan, peternakan, kehutanan dan yang paling penting soal dunia usaha atau investor.

 

Nurdin Abdullah menjelaskan terkait sektor pertanian bahwa masalah yang dihadapi petani saat ini, termasuk susahnya pasokan pupuk, obat-obatan, dan benih bagi petani perkebunan. Khususnya benih coklat. Karena, petani Sulsel bergantung dengan perbenihan di Jember, Jatim.

 

Sedangkan dari sektor perikanan, Sulsel sudah berhasil melakukan ekspor berkali-kali dan saat ini sudah melakukan ekspor langsung, tidak lagi melalui Surabaya dan Jakarta.

 

“Alhamdulillah kami sudah melakukan direct call hasil pertanian dan perikanan kita di Sulsel,” kata Nurdin kepada LaNyalla.

 

Dari sektor peternakan, beberapa wilayah masih dalam proses pengembangan. Termasuk di Kabupaten Luwu Utara, Kecamatan Seko, yang kedepannya akan dijadikan pusat ternak sapi di Sulsel.

 

Sulsel siap menjadi daerah lumbung daging nasional bahkan dunia, karena memiliki lahan yang sangat luar biasa untuk pemeliharaan sapi,” pungkasnya.

Leave a Comment
Published by
Dini SNN