satunusantaranews-Jakarta, DPN Kombatan secara tegas mengapresiasi serta mendukung penuh langkah Presiden Joko Widodo dengan menyempurnakan kinerja personalia kabinetnya, sehingga mereka yang duduk atau ditunjuk oleh Presiden haruslah mereka yang berkompeten dibidangnya, serta belum mempunyai beban tugas yang berat (menumpuk), demikian ditegaskan Ketua Umum DPN Kombatan, Budi Mulyawan SH dalam keterangannya (28/7).
Sebagai catatan DPN Kombatan bahwa dalam menghadapi wabah pandemi Covid-19, dengan krisis ekonomi yang menghantui, diperlukan keseriusan pemerintah dan segenap elemen masyarakat untuk memasuki fase “Normal Baru” serta menghadapi dari krisis. Bahkan Presiden Jokowi telah menyatakan, siap dengan langkah langkah extra ordinary-nya.
Terbukti 18 lembaga yang dianggap sudah tidak efektif lagi, dibubarkan Presiden. Dan selanjutnya, Jokowi menunjuk Menteri BUMN, Erik Tohir sebagai Koordinator Satgas Pemulihan Ekonomi, yang sekaligus membuktikan, bahwa Indonesia sedang menghadapi ambang Krisis Ekonomi.
Budi Mulyawan SH justru melihat memang Erik Tohir, mungkin dari aspek kompentensi, sangat mumpuni. Tapi yang bersangkutan sekarang sedang memangku tugas dan beban yang tak kalah berat sebagai Menteri BUMN. Dengan tugas tersebut saja, belum tentu dapat diemban dengan baik oleh Erik Tohir.
Budi berpendapat dengan mengganti Menteri BUMN dengan yang lain, memberi kesempatan Erik Tohir lebih fokus dan sukses mengemban tugas barunya. Karena masih banyak anak bangsa lainnya yang mumpuni, jelas Ketua Umum DPN Kombatan.
Budi pun mengingatkan kalau wabah virus covid 19 adalah wabah global (dunia) dan kian hari terkesan tidak terkendali, apalagi pada saat ini wabah tersebut telah menembus lebih 100.000 kasus. Maka dari itu DPN Kombatan berpandangan, sebaiknya pemerintah terlebih dahulu fokus menangani percepatan penuntasan wabah virus Covid 19 (akar masalahnya, red).
Dengan mengoptimalkan tugas dan fungsi Gugus Tugas di semua lini, dengan mengedepankan pelaksanaan protokol kesehatan yang sangat ketat dan masif di semua tempat, dengan melibatkan maksimal semua unsur masyarakat, juga aparat (TNI, POLRI dan Satpol PP), sehingga penyebaran virus covid 19 dapat diminimalisir, ucap Budi.
“Saat ini yang terjadi wabah virus covid 19, sedangkan krisis ekonomi adalah akses dari wabah tersebut. Cara pandang dan penanganannya jangan di bolak balik. Fokus pada “Akar Masalah” (penanganan wabah)-nya dulu dan tuntaskan, baru penanganan krisis ekonomi ysng menyertainya. Hal ini harus ditempuh, agar krisis ekonomi yang dialami warga bangsa tidak berlarut larut (berkepanjangan) dan dapat segera diatasi, dengan menuntaskan terlebih dahulu akar masalahnya. Jangan Takut dengan Resesi, tegasnya lagi.
Pemerintah seperti diketahui, telah menyiapkan anggaran yang sangat besar, dalam penanganan wabah dan krisis ini. Tetapi dengan anggaran besar apapun akan sia sia bila cara penanganan akar masalahnya tidak tepat. Terlebih masih sangat dirasakan bahwa sebagian besar Pembantu Presiden belum satu perasaan dengan Presidennya, yang acapkali mengingatkan kita dalam situasi krisis ini butuh penghematan serta efektifitas anggaran.
Tapi tampak kasat mata, beberapa Kementerian yang seolah tidak peduli dengan kondisi bangsa yang sedang dilanda wabah. Sebut saja, di Kementerian Pertahanan, yang akan melakukan pembelian Alutista dengan anggaran yang sangat besar. Padahal dalam waktu dekat, pemerintah membutuhkan anggaran yang sangat besar untuk membeli dan memproduksi anti virus yang tidak sedikit, sebagai jurus pamungkas penanganan Pandemi tersebut.
“Dalam menghadapi persoalan bangsa yang sedang dilanda wabah ini, dibutuhkan kearifan kita semua dan kepemimpinan nasional yang kuat. Untuk itu, DPN Kombatan sebagai ormas berbasis nasionalis yang turut andil yang tidak sedikit dalam pemenangan Presiden Jokowi dalam Pilpres 2019, merasa terpanggil untuk urun rembuk pemikiran dan gerakan dalam penuntasan wabah covid 19 juga resesi yang tidak bisa kita hindari dari Bumi Nusantara tercinta ini,” ujarnya menyudahi.
Leave a Comment