satunusantaranews, Belawan – Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Belawan, Andi Yusmanto selaku koordinator upaya peningkatan ekspor pertanian dalam program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian (Gratieks) diwilayah kerjanya melakukan kunjungan kerja ke pelaku usaha atau eksportir produk pertanian. Dalam kesempatan kali ini, Yusmanto melakukan kunjungan ke PT SMTM selaku pengekspor kopi.
“Ini adalah sebagai bentuk pendampingan kepada pelaku usaha, kami ingin mendengarkan langsung jika ada kendala dan mencarikan jalan keluarnya,” kata Yusmanto (24/3). Menurut Yusmanto, dari data pada sistem perkarantinaan, IQFAST Karantina Pertanian Belawan, pelaku usaha ini adalah perusahaan kopi yang paling rutin pengirimannya namun mulai nampak terkendala pada akhir-akhir ini.
Sebagai informasi, kopi yang merupakan komoditas asal sub sektor perkebunan ini memiliki peran penting dalam menunjang kinerja ekspor sektor pertanian. Dan sebagai negara produsen kopi keempat terbesar dunia setelah Brazil, Vietnam dan Colombia, tentunya komoditas ini perlu mendapat perhatian.
Provinsi Sumatera Utara (Sumut) sendiri memiliki beberapa jenis kopi arabica yang sudah dikenal di manca negara, antara lain Lintong, Mandailing, Sidikalang, Simalungun, Sipirok, Samosir dan Karo. Dari catatan lalu lintasnya, sejak awal tahun 2021 hingga kini Karantina Pertanian Belawan telah menerbitkan 2,630 sertikat karantina ekspor ke 40 negara didunia. Yang didominasi oleh Amerika Serikat, Jerman, Jepang, Belgia, Kanada, Singapura, Inggris, Yordania, Taiwan dan Australia.
Maria, pemilik PT SMTM menjelaskan bahwa guna mendukung produksi kopi Sumut, pihaknya telah membagikan 1 juta benih kepada petani di Kabupaten Dairi. Harapannya dapat memberi semangat kepada para petani sekaligus memacu laju ekspornya. Secara produktivitasnya kopi Sumut sangat bagus, komoditas tersedia untuk diekspor namun kami terkendala masalah kontainer, jelas Maria.
Baca Juga: Kopi Boyolali Berhasil Tembus Pasar Ekspor Jerman
Untuk itu, ia berharap Karantina Pertanian Belawan dapat menjadi jembatan untuk mengkomunikasikannya kepada instansi dan pihak-pihak terkait. Hal ini ditanggapi dengan baik dan segera diagendakan untuk memecahkan permasalahan yang ada.
“Segera saya agendakan sebuah pertemuan lintas intansi dan para pelaku usaha untuk membahas permasalahan ini,“ kata Yusmanto.
Secara terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil mengapresiasi upaya proaktif yang dilakukan Karantina Pertanian Belawan. Untuk ekspor, kita perkuat sinergisitas. Cari permasalahannya dan dudukan bersama untuk solusinya agar ekspor pertanian tidak bersoal, tukas Jamil.
Leave a Comment