satunusantaranews, Tarakan – Akhmad Alfaraby, Kepala Balai Karantina Pertanian Tarakan melakukan kunjungan kerja ke pelaku usaha atau eksportir produk pertanian biji kakao. Dalam kesempatan kali ini, Alfaraby melakukan kunjungan ke PT BC selaku ekspor kakao di Wilayah Kabupaten Berau (26/03).
Kunjungan ini merupakan bentuk pendampingan yang dilakukan oleh Karantina Pertanian Tarakan Selaku koordinator upaya peningkatan ekspor pertanian dalam program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian (Gratieks) di wilayah kerjanya.
Baca Juga: Dukung Ekspor Kopi Sumut Andi Supervisi Eksportir Kopi
Alfaraby berserta tim melakukan diskusi terkait kendala pemasaran serta pengelolaan kakao terutama saat pendemi seperti ini. Khodim, manager perusahaan tersebut menjelaskan bahwa perusahaannya saat ini telah melakukan ekspansi ekspor ke Amsterdam dan Timur Tengah.
Kendala yang dihadapi saat ini adalah jumlah produksi yang kurang mencukupi permintaan pasar karena hanya mengandalkan produksi dari Wilayah Berau.
Produksi kakao di Wilayah Sebatik Kabupaten Nunukan menjadi salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan ekspor. Karantina Pertanian Tarakan siap menjadi jembatan untuk mengkomunikasikan dengan instansi terkait.
Berdasarkan data IQFAST, selama 2020 hingga saat ini ekspor Kakao dari Sebatik ke Malaysia telah mencapai 120 Ton dengan nilai 2 Milyar lebih dan sebagian produksi juga dikirim ke domestik ke Sulawesi.
Lebih lanjut Khodim menjelaskan PT. BC siap bekerjasama dengan dinas terkait dengan menerjunkan personilnya untuk melakukan pendampingan terhadap petani kakao di Sebatik. Diharapkan produksi biji kakao Sebatik dapat diolah optimal sehingga menghasilkan biji kakao dengan kualitas ekspor yang diinginkan.
Leave a Comment