Hiburan

Endek, Kain Tenun Khas Bali yang Go International

satunusantaranews, Jakarta – Siapa SNReaders yang tau jenis kain khas Bali ini? Ya betul kain tenun Endek. Endek salah satu jenis kain tenun ikat yang ada di pulau Bali. Kain tenun Endek adalah yang paling populer diantara enam jenis kain tenun khas Bali.

 

Tahu gak kalian kalau sejarah kain Endek Bali ini memiliki makna simbolik yang sakral dan hanya boleh digunakan oleh orang – orang berkuasa di Bali. Seperti raja, keturunan raja, serta tokoh – tokoh agama. Dan bagi kawula seperti kayak kita mungkin cuman bisa melihat dari jauh aja kali ya ..hehehe…

 

 

Eitss tapi lain dulu lain sekarang, saat ini kain Endek sudah banyak digunakan dalam kehidupan sehari – hari SNReaders. Sudah banyak beredar Endek cetakan pabrik dengan warna dan motif yang hampir sama. Harga kain Endek produksi mesin yang ditawarkan juga relatif murah. Perbedaan harga pun hampir setengah harga dari kain tenun Endek asli Bali. Woow kereen..

 

Tapi kalian tahu tidak sejarah kain tenun sakral ini? Jadi, sekitar tahun 1975 kain endek Bali ini dikembangkan oleh pengerajin kain asal klungkung. Dimulai dari usaha kecil ibu – ibu rumah tangga di desa, industri rumah tangga ini kemudian diikuti beberapa daerah di Bali antara tahun 1985 – 1990. Setiap daerah menghasilkan motif kain yang berbeda dengan berbagai pilihan warna yang menjadikan ciri khas masing – masing pengrajin.

 

 

Kabupaten Klungkung asal mula pengrajin tenun Endek pertama kali di Bali. Kota Klungkung merupakan daerah penghasil kerajinan kain tenun Endek terbesar di Bali. Industri Endek Klungkung masih menggunakan alat tenun tradisional, bukan menggunakan mesin. Selain itu, Endek Klungkung menggunakan pewarna alami. Ciri khas tenun Endek Klungkung hasil tenun lebih rapi, warna kain Endek juga tidak mudah luntur, dan motif kain Endek tetap bertahan lama.

 

Selain di Klungkung, beberapa daerah di kabupaten Karangasem Bali juga ikut meramaikan industri tenun endek. Alat tenun yang digunakan untuk menenun kain Endek disebut dengan Gedogan. Yaitu alat tenun yang melekat di badan. Waktu yang dibutuhkan hampir 1 – 2 hari untuk menghasilkan 1 lembar kain endek berukuran 2,5 meter.

 

 

Selain itu, dilansir VOA, kain Endek Bali menjadi pilihan perancang busana terkenal Christian Dior sebagai bagian dari koleksi musim semi dan musim panas 2021. Hal ini terungkap dari peragaan busana “Paris Fashion Week” (29/9/2020) di Jardin de Tuileries, Paris.

 

Direktur Artistik Christian Dior Couture, Maria Grazua Chiuri, menggunakan kain Endek Bali tidak saja untuk koleksi baju, tetapi juga tas “Christian Dior for Spring/Summer 2021. Dari 86 desain koleksi terbaru Christian Dior, ada sembilan desain yang menggunakan kain Endek Bali … wowww

Leave a Comment
Share
Published by
Kahfi SNN