satunusantaranews, Jakarta – Ketua Komite I DPD RI Fachrul Razi mengutuk keras aksi injak kepala seorang Pemuda Papua oleh 2 oknum TNI AU di Merauke, Papua. “Stop dan cukup sudah kekerasan di Papua,” tegas Fachrul. Seperti diketahui, sebuah video viral di media sosial yang menampilkan dua pria berseragam Polisi Militer TNI Angkatan Udara (Pom AU) menginjak kepala warga di Papua.
“Ketegasan Panglima TNI dan KASAU dalam peristiwa seperti ini sangat kami Apresiasi. Kawal terus agar ada proses hukum yang jelas dan tegas kepada 2 oknum anggota TNI AU tersebut” jelasnya Senator Fachrul Razi. Alumni FISIP Universitas Indonesia tersebut merasa prihatin dan duka sedalam-dalamnya atas kejadian yang menimpa saudara kita yang diperlakukan tidak manusiawi tanpa adab oleh oknum TNI AU.
“Saya sangat berharap ini harus dijadikan momen efek jera kepada seluruh aparatur negara atas kejadian-kejadian semacam ini agar tak berulang lagi ” ujarnya.
Kesalahan Pertama: tidak ada kerendahan hati dan langsung mengusir. Kesalahan Kedua: seharusnya bisa menenangkan dan coba komunikasi dengan korban. Kesalahan Ketiga: terlalu berlebihan dan terlihat tindakan merendahkan korban (anggota TNI AU muda nan arogan).
“Sebagai Anggota TNI AU yang lebih terpelajar, seharusnya bisa menenangkan korban dan mencoba komunikasi dengan korban terkait keberatan dari pemilik warung agar dia paham,” pungkas senator Fachrul Razi.
Buntut kasus Injak Kepala tersebut berakhir dimana Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto langsung mengambil langkah tegas. Ia meminta
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal Fadjar Prasetyo untuk mencopot Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Johanes Abraham Dimara di Merauke, Kolonel Pnb Herdy Arief Budiyanto dan mencopot Komandan Satuan Polisi Militer (Dansatpom) Lanud setempat.
Leave a Comment