Festival Beasiswa Nusantara “Dari Daerah Untuk Indonesia”
satunusantaranews, Jakarta - DPD RI menghelat webinar Festival Beasiswa Nusantara "Dari Daerah Untuk Indonesia" (4/4), sebagai bagian dari rangkaian acara perayaan HUT ke-17 DPD RI yang jatuh di tanggal 1 Oktober yang lalu.
Selaku keynote speech dalam webinar tersebut, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengatakan jika kegiatan ini merupakan salah satu upaya DPD RI dalam meningkatkan kualitas SDM masyarakat, khususnya pelajar dan mahasiswa. Apalagi saat ini beasiswa masih belum bisa diakses luas di seluruh penjuru dan pelosok tanah air. Sehingga DPD RI sebagai wakil daerah bertanggung jawab untuk ikut menyebarkan informasi dan melaksanakan fungsi pengawasan program-program tersebut sesuai tugas dan fungsi DPD RI.
Kementerian/lembaga sebagai pengelola agar beasiswa tidak hanya diberikan kepada pelajar atau mahasiswa yang berprestasi saja, tetapi juga bagi masyarakat yang kurang mampu. Apalagi akibat pandemi Covid-19, banyak pelajar dan mahasiswa harus putus sekolah akibat tekanan ekonomi. Atas fakta seperti itu, sudah seharusnya pengelola beasiswa memberi langkah keringanan atau diskresi agar penerima manfaat program tersebut lebih tepat sasaran di tengah pandemi Covid-19.
Sedangkan Koordinator Bidang Beasiswa Nusantara Bambang Sutrisno mengatakan bahwa tujuan webinar ini sebagai salah satu sarana informasi terkait program beasiswa dari kementerian/lembaga yang dibutuhkan bagi para pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum. Sekaligus bertujuan agar pihak kementerian/lembaga dengan para mahasiswa dapat saling berkomunikasi terkait program beasiswa.
“Saya yakin program ini dapat meningkatkan SDM manusia untuk dapat meningkatkan kualitas sumber daya dalam rangka menyerahkan tongkat estafet di masa sekarang atau masa depan," ucap Bambang yang juga Ketua Badan Akuntabilitas Publik DPD RI ini.
Di kesempatan tersebut Ketua Peringatan HUT ke-17 DPD RI Sylviana Murni menambahkan webinar mengenai beasiswa memiliki beberapa tujuan. Pertama, merupakan salah satu upaya untuk mempersiapkan generasi emas Indonesia dengan meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan. Kedua, memperluas akses informasi beasiswa ke seluruh nusantara. Ketiga, mendukung SDG's khususnya di bidang pendidikan. Dan keempat, menjadikan beasiswa bukan hanya golongan tertentu, tetapi bisa merata dan tepat sasaran. Sesuai tagline kita “Dari Daerah Untuk Indonesia, lanjut Ketua Komite III DPD RI ini.
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, lebih lanjut berharap beasiswa tak selalu diberikan kepada mereka yang berprestasi secara akademik. Tapi bermakna memberi keringanan atau bantuan. Sehingga pengelola beasiswa juga harus memiliki orientasi tersebut.
"DPD RI ingin mengingatkan agar para pengelola beasiswa memperhatikan asas keadilan dan ketepatan sasaran penerima beasiswa," kata LaNyalla.
Karena ketidakmampuan membayar biaya pendidikan dan tidak jarang di antara mereka menunggak SPP selama berbulan-bulan, akhirnya memutuskan berhenti sekolah dan terpaksa harus bekerja membantu orang tua dan bahkan memutuskan menikah di usia dini, paparnya.
Sehingga asas manfaat dari program-program tersebut lebih tepat sasaran di tengah dampak pandemi Covid-19. Selain penekanannya kepada para korban bencana alam juga penting, mengingat dalam beberapa kesempatan kunjungannya ke beberapa daerah.
"Jadi, sekali lagi, selain harus mempertimbangkan asas keadilan, program beasiswa ini juga harus memperhatikan asas ketepatan sasaran. Sehingga, benar-benar memberi manfaat dan sesuai dengan amanat konstitusi yang tertulis dengan sangat jelas di dalam pasal 31 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia, di mana negara bertanggungjawab atas pendidikan warga negaranya," tegas LaNyalla.
Catatan lainnya, bahkan informasi tentang program beasiswa masih belum secara luas dapat diakses, khususnya di daerah-daerah di seluruh penjuru dan pelosok Tanah Air. Sudah seharusnya DPD RI sebagai wakil daerah memiliki tanggung jawab untuk ikut melakukan penyebaran informasi, sekaligus melakukan fungsi pengawasan atas pelaksanaan program-program tersebut, katanya.
Pemerintah sesungguhnya memiliki cukup banyak program beasiswa, baik yang berasal dari program kementerian dan lembaga, maupun program khusus yang telah dicanangkan oleh Presiden. Salah satunya adalah Kartu Indonesia Pintar (KIP), baik KIP pelajar maupun mahasiswa. Berdasarkan catatan LaNyalla, kementerian dan lembaga tercatat ada beberapa program beasiswa yang tersedia. Di antaranya beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan atau LPDP, yang memberikan beasiswa hingga jenjang S-3 di luar negeri. Ada juga beasiswa Dikti yang diperuntukkan bagi tenaga pendidik dan dosen, juga sampai jenjang S-3.
Tercatat pula program beasiswa yang dikelola langsung Kemendikbud, juga sampai jenjang S-3 di luar negeri. Kementerian Agama juga membuka Program Beasiswa Santri Berprestasi atau PBSB. Begitu pula Kementerian Perindustrian melalui beasiswa pendidikan vokasi khusus garmen dan tekstil. Juga Kementerian Perdagangan untuk program Akademi Metrologi dan Instrumentasi, paparnya lagi.
Sedangkan untuk dunia telekomunikasi dan cyber, Kementerian Kominfo membuka peluang beasiswa untuk mereka yang ingin mendalami bidang-bidang tersebut.
Pemerintah juga memberikan prioritas penerima KIP mahasiswa kepada para calon mahasiswa yang berasal dari daerah 3 T, yaitu; daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal. Serta mereka yang berasal dari daerah yang terimbas konflik sosial dan terkena bencana alam. Juga untuk para calon mahasiswa yang berasal dari Papua atau Papua Barat.
DPD RI secara khusus berharap agar informasi ini tersebar luas ke seluruh pelajar dan mahasiswa. Sekaligus tersampaikan secara utuh cara mengakses dan mendapatkan program-program tersebut. Khususnya kepada mereka yang berada di daerah, terutama di luar Pulau Jawa, harap LaNyalla.
Komentar