satunusantaranews, Jakarta – Disini ada yang suka film action berlatar belakang sejarah gak, kalau ada coba deh kalian lirik Film Drama Heroik Kadet 1947. Film Kadet 1947 merupakan karya sutradara Rahabi Mandra dan Aldo Swastia dan produser Celerina Judisari dan Tesadesrada Ryza. Film berlatar belakang sejarah ini diproduksi oleh Temata Studios dan didukung oleh Legacy Pictures dan Screenplay Films.
Film ini telah merilis trailer resminya (9/10) lalu. Menyusul perilisan itu, produser Kadet 1947 Celerina Judisari mengungkapkan, filmnya akan segera tayang 25 November mendatang. Wah sebentar lagi tuh.
Celerina juga menjelaskan, November merupakan timing yang pas karena bertepatan dengan bulan peringatan Hari Pahlawan. Selain itu juga, tim produksi juga melihat kesiapan masyarakat untuk kembali ke bioskop.
“Bulan November juga ada Hari Pahlawan, semakin pas momentumnya bagi film heroik yang kami kemas secara pop seperti Kadet 1947 untuk hadir di tengah masyarakat,” kata Celerina (11/10).
Official trailer berdurasi dua menit 22 detik itu semakin menyingkap plot cerita dari Kadet 1947. Pada 20 detik pertama, Kadet Adji (Marthino Lio) melontarkan dialog yang cukup menohok kepada Kadet Har (Omara Esteghlal) sambil mencangkul.
Nah, dari teaser yang sudah dirilis, dibocorkan pula sejumlah pemain yang terlibat di dalamnya. Tampak, nama-nama seperti Bisma Karisma, Kevin Julio, Omara Esteghlal, Marthino Lio, Wafda Saifan, Chicco Kurniawan, dan Fajar Nugra punya peran penting dalam film tersebut sebagai para Kadet. Di samping itu, Ario Bayu, Ibnu Jamil, Mike Lucock dan beberapa nama lain pun ambil bagian di dalamnya.
Aldo Swastia selaku sutradara menegaskan jika film Kadet 1947 tak diwakili satu atau dua karakter sentral. Ia menyebut semua peran yang ada merupakan bagian penting dari keseluruhan cerita.”Mereka adalah sekawanan anak muda yang berbeda karakter tapi punya satu tujuan. Persis seperti para pemerannya, ada yang sering dapat karakter ceria di film lain, di sini harus memerankan sosok yang serius, misalnya. Ada juga yang akrab dengan genre romantis modern, sekarang harus berakting pacaran ala anak muda zaman dulu. Proses syuting film ini memang mengajak para aktor keluar dari zona nyamannya, sampai mereka berhasil memberi warna masing-masing bagi film ini,” pungkas Aldo mengutip dari berbagai sumber.
Setting waktu tahun 1947 pada film ini merupakan dua tahun setelah kemerdekaan Indonesia. Pada saat itu perjuangan Indonesia belum usai karena tentara Sekutu (Belanda dan Inggris) kembali datang ke Indonesia. Film ini mengangkat tentang kisah sekelompok anak muda yang menolak tunduk pada kenyamanan. Inilah saat mereka belum mempunyai nama besar, namun rasa cintanya pada Indonesia sangatlah begitu besar.
Waduh seru banget nih pastinya, bikin penasaran juga pastinya ya SNReaders.
Leave a Comment