satunusantaranews, Jakarta – Kabar baik datang lagi dari dunia perfilman Indonesia karena Film Before, Now & Then masuk dalam ajang Berlin International Film Festival. Film Before, Now & Then merupakan film karya sutradara Kamila Andini dan produser Ifa Isfansyah dan Gita Fara.
Film ini berhasil terseleksi untuk tayang perdana di program kompetisi utama 72nd Berlin International Film Festival. Berita ini diumumkan oleh penyelenggara festival (19/1) waktu setempat yang juga disiarkan secara langsung melalui saluran YouTube resminya.
“Masih agak tidak percaya (bisa masuk) karena (festival) Berlin kan banyak, ya, programnya, ada Panorama, Forum, Generation, dan seterusnya, kadang-kadang nggak berani mimpi untuk bisa ke kompetisi utamanya,” kata Ifa.
Ia menjelaskan, kabar baik tersebut datang seperti membawa angin segar dan energi bagi perfilman Indonesia di awal tahun dan di tengah pandemi yang masih berlangsung.
“Saya juga bisa bilang ini pencapaian tertinggi saya sebagai produser dan Kamila Andini sebagai sutradara serta tim Fourcolours. Kami belum pernah ada pencapaian film yang di titik seperti ini,” ujarnya.
Film berbahasa sunda yang dibintangi oleh Happy Salma, Laura Basuki, Arswendy Bening Swara, dan Ibnu Jamil ini diangkat berdasarkan kisah hidup Raden Nana Sunani yang diadaptasi dari salah satu bab dalam novel “Jais Darga Namaku” karya Ahda Imran.
Nana melarikan diri dari kota kelahiran saat gerombolan orang datang ingin mempersuntingnya. Ia kemudian menetap di Bandung dan menikah dengan laki-laki yang berasal dari keluarga menak.
Nana bertemu dengan perempuan simpanan suaminya, tetapi keduanya juga saling memberi dukungan sebagai sesama perempuan yang hidup pada tahun 1960-an.
Kisah serta gambaran karakter dalam Before, Now & Then, kata Ifa, dituturkan secara personal sekaligus menampilkan lapisan lain yang menyinggung sejarah Indonesia pada masa itu.
“(Before, Now & Then) adalah kisah seorang wanita yang menjadi korban era, perang, politik, pemberontakan dan kehidupan sosial patriarki yang ingin menemukan makna kebebasannya sendiri sebagai seorang wanita,” kata sang sutradara, Kamila Andini.
Kamila Andini menyebutkan bahwa film yang masuk Berlinale bercerita mengenai rahasia wanita yang menyimpan rahasianya. Before, Now & Then merupakan film keempat garapan Kamila Andini setelah film tentang emansipasi perempuan muda berjudul Yuni.
Film garapan Kamila Andini ini juga memenangkan dukungan Purin Pictures-Post Production Fund dan CJ & ENM Award di Asian Project Market.
Wadidawww … wah keren yah SNNers … Film ini bisa masuk ke salah satu daftar film yang akan kamu nonton nanti nih …
Leave a Comment