Film “Yuni” Karya Kamila Andini, Semakin Mengharumkan Indonesia
satunusantaranews, Jakarta - Kabar baik SNReaders, untuk perfilman Indonesia “Yuni” film karya Kamila Andini semakin mengharumkan Indonesia di kancah internasional. Film yang dibintangi Arawinda Kirana ini beberapa waktu lalu sempat meraih gelar Platform Prize di Toronto International Film Festival (TIFF) 2021.
Film yang diproduksi oleh Fourcolours dan Starvision ini juga mencetak rekor sebagai film Indonesia dan Asia Tenggara pertama yang menjuarai kategori tersebut. Wow! Bangga banget gak sih SNReaders, film karya anak bangsa loh ini…
Dan kali ini film “Yuni” juga dipilih untuk mewakili Indonesia di ajang Oscar alias Academy Awards. Dipilihnya film Yuni bukan tanpa alasan loh SNReaders. Pasalnya, kualitas dari cerita dan penggarapan film ini yang kuat dipercaya bisa memperbesar kemungkinan sineas Indonesia meraih Oscar untuk pertama kalinya.
Film ini bercerita tentang Yuni, seorang gadis remaja yang cerdas dan punya impian besar untuk kuliah. Gadis ini menolak lamaran dari dua orang pria yang hampir tidak dikenalnya. Penolakan Yuni menimbulkan gosip sial bahwa perempuan yang menolak tiga lamaran tidak akan pernah menikah. Ini sih mitos yang sering terjadi di kalangan masyarakat gak sih?
Tekanan semakin tinggi saat ada pria ketiga yang melamarnya. Yuni mengalami dilema antara percaya akan mitos atau mengejar cita-citanya. Skenario film YUNI ditulis oleh Kamila Andini dan Prima Rusdi. Sementara itu film ini diperankan aktor-aktor berbakat seperti Arawinda Kirana, Kevin Ardilova, Dimas Aditya, Marissa Anita, Asmara Abigail, dan masih banyak lagi.
Hal-hal yang tidak diinginkan pun lalu terjadi. Yuni pun merasa goyah dan harus menghadapi tekanan antara harus menerima lamaran ketiga dari seorang pria dan merelakan mimpi besar yang telah ia bangun atau harus mengejar mimpinya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan.
Berbagai masalah dan tekanan datang menghampiri Yuni. Tuntutan masyarakat sekitarnya yang mengharuskan Yuni menikah setelah lulus juga membuat Yuni mencari pelarian di hidupnya.
Hanung Bramantyo selaku Ketua Persatuan Perusahaan Film Indonesia juga menyatakan bahwa cerita dalam film Yuni ini sangat akrab dengan isu remaja perempuan di usia pubertasnya yang harus menghadapi masalah berbagai masalah di tengah perubahan zaman. Remaja perempuan selalu dihadapkan dengan isu patriarki, seks, religi, pendidikan, dan dunia kerja di tengah perubahan zaman ini.
Sang sutradara sendiri, Kamila Andani juga menyatakan bahwa film ini berhasil mengangkat isu-isu sensitif di kalangan masyarakat. Hal itu menjadi sebuah kerumitan tersendiri untuk bisa mengangkat isu sensitif ke ranah film layar lebar sehingga menjadikan film ini sangat layak untuk ditonton. Terlebih dengan permasalahan yang sangat akrab di kalangan masyarakat.
Ayooo makin penasaran kan? SNReaders Film Yuni akan tayang untuk umum di bioskop tanah air pada 9 Desember 2021 nanti .. yaa
Komentar