satunusantaranews, Yogyakarta – Gelaran Demoday sebagai puncak kegiatan FoodStartup Indonesia (FSI) 2021, yang dihelat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) dihadiri 91 finalis selama 3 (tiga) hari di Marriott Hotel, Yogyakarta.
Oleh karenanya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif meyakini bahwa perlu adanya dukungan semua pihak menjadikan pelaku usaha ekonomi kreatif subsektor kuliner terus berkembang dan menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. Apalagi produk kuliner yang dihasilkan para finalis FoodStartup Indonesia 2021 berpotensi besar dan sangat luar biasa untuk dikembangkan.
Hal tersebut dapat dibuktikan dari ragam kreasi produk kuliner yang ditampilkan menunjukkan begitu representatifnya perkembangan sub sektor andalan ini dari berbagai kota di Indonesia.
Sejumlah investor potensial pun hadir dalam Demoday FSI kali ini berasal dari kategori Fintech, dan Venture Capital. Selain FSI 2021 juga mendatangkan narasumber dan mentor di sesi seminar sekaligus coaching yang dilakukan secara online bagi para finalis.
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Fadjar Hutomo menjelaskan bahwa kehadiran berbagai narasumber dan mentor dalam Demoday justru mempertajam aspek soft skill dan hard skill bagi peserta atas bisnis yang sedang dijalankannya. Sehingga peserta Demoday bisa mengoptimalkan kesempatan langka ini.
Akhirnya 91 finalis yang berasal dari 30 kota, FoodStartup Indonesia 2021 mengumumkan 15 peserta terpilih 10 food manufacture dan 5 food service (dari 8 provinsi, red). Jakarta (6 peserta), Jawa Barat (4 peserta) dan Jawa Tengah (2 peserta), melakukan pitching langsung di depan panelis dan investor.
Dari sesi pitching menghasilkan 3 peserta terbaik yaitu peringkat pertama Hejo (Food Manufacture, Jawa Barat), kedua Vilo Gelato (Food Manufacture, Jakarta) dan ketiga Grouu Baby Food (Food Service, Jakarta). Adapun penilaian yang diberikan berdasarkan kesiapan produk, keamanan, inovasi, kesiapan pasar, risiko investasi, partnership dan strategi investasi.
Selain kepada 3 pemenang terbaik, komitmen dukungan diberikan investor kepada banyak finalis lainnya yang memiliki potensi bisnis besar. Berbagai potensi dukungan ini akan dilakukan langsung oleh masing masing investor kepada masing masing pelaku usaha terpilih.
Pada kegiatan Demoday ini, Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf, Hanifah Makarim mengungkapkan, “Jika dilihat pada jenis pendanaan yang dibutuhkan, panitia mengidentifikasi ke dalam lima sumber yaitu bank, equity, fintech, profit sharing dan lembaga pinjaman lainnya. Berbagai jenis pendanaan yang diajukan tersebut tentu saja harus disertai oleh profesionalisme dan akuntabilitas pelaku UMKM sektor kuliner yang mengikuti FSI,”.
Tidak hanya bagi 15 peserta terpilih, keuntungan lain yang diperoleh peserta dengan mengikuti Demoday FSI yaitu terbukanya kesempatan berjejaring dalam sektor kuliner bagi seluruh finalis. Kegiatan Demoday FSI tahun ini dilakukan secara hybrid, gabungan antara offline dan online. Seluruh kegiatan yang dilakukan secara fisik mengacu pada standar protokol kesehatan yang harus diikuti seluruh pihak.
Leave a Comment