Satunusantaranews – JAKARTA, (30/8/22). Perhelatan Pemilihan Langsung (PEMILA) Ketua Umum ILUNI UI 2022 telah usai, ditutup dengan MUNAS ILUNI UI yang menetapkan kandidat nomor 3 yaitu: Didit Ratam, sebagai Ketua Umum ILUNI UI periode 2022-2025. Total perolehan Didit Ratam adalah 4.270 suara, diikuti Gatot Prio Utomo 4.049 suara, Afdhal Aliasar 903 suara, dan Ahmad Akbar 874 suara.
Panitia pemilihan menetapkan fitur evoting yang ada di aplikasi UI connect (UIC), sebagai satu-satunya mekanisme pemungutan suara secara ‘online’, dan kesepakatan ini diikat kepada 4 kandidat dalam pakta integritas. Sementara itu, setiap alumni UI yang mempunyai hak pilih harus mengunduh aplikasi UIC dari Apple Store (Apple) atau Playstore (Android) ke HP masing-masing, lalu melakukan verifikasi.
Forum Pemila UI Transparan mencatat, banyak sekali persoalan muncul dalam proses dilaksanakannya PEMILA ILUNI UI 2022, kami fokuskan perhatian kepada protes para calon pemilih terkait:
Forum Pemila UI Transparan juga mencatat, rendahnya tingkat partisipasi peserta pada PEMILA ILUNI UI 2022, dibanding tahun 2019 (lihat tabel). Partisipasi pemilih tahun 2019 dari 31.800 Daftar Pemilih Tetap (DPT) adalah 11.800 suara masuk (37% tingkat partisipasi). Sedangkan tahun 2022 dengan lonjakan total DPT sebesar 70.890, hanya 10.096 suara masuk (14% tingkat partisipasi).
Rendahnya partisipasi alumni juga didorong oleh sikap panitia PEMILA ILUNI UI 2022 yang mengabaikan beberapa rekomendasi dari Forum Pemila UI Transparan. Sebelumnya, semua rekomendasi ini sudah dikirimkan kepada seluruh stake holder PEMILA ILUNI UI 2022, termasuk Rektor & Majelis Wali Amanah UI.
Forum Pemila UI Transparan juga merujuk pada banyaknya ‘critical review’ UIC di Google Playstore dengan rating 3.5 dan IOS 2.5, ini membuat publik alumni UI semakin mempertanyakan kelayakan pelaksanaan evoting di UIC. Sikap tidak transparannya panitia PEMILA ILUNI UI 2022 juga ditunjukkan dengan adanya beberapa perubahan data serta ‘updating’ aplikasi UIC yang tidak diumumkan secara terbuka, sebagai bentuk komunikasi publik dan keterbukaan informasi dimana setiap alumni UI sebagai pemakai berhak mendapatkannya.
Sikap panitia PEMILA ILUNI UI 2022 yang menyarankan ‘uninstall’ aplikasi kemudian ’re-install’ di tengah waktu verifikasi yang sudah hampir berakhir, juga merupakan bentuk ‘mismanagement’ dari proses pelaksanaan PEMILA ILUNI UI 2022. Begitu pula data-data yang tadinya berstatus ‘verified’ menjadi ‘unverified’, dan perubahan lain termasuk eror pada aplikasi. Banyaknya masalah pada UIC yang seharusnya bisa diatasi sejak awal dengan keterbukaan/transparansi, berakibat pada: menurunnya tingkat kepercayaan alumni UI pada panitia, UIC dan proses PEMILA ILUNI UI 2022.
Oleh karena itu, dari seluruh rangkaian proses yang sudah ditempuh oleh panitia PEMILA ILUNI UI 2022, Forum Pemila UI Transparan bersikap:
3. Akan tetap mengawal jalannya Pemilihan Ketua Umum ILUNI UI di masa mendatang, berfokus pada masalah transparansi.
Leave a Comment